Penyuluh Agama di Pamekasan Kurang Ideal, hanya Tersedia 111 dari Seharusnya 189 Orang

News57 views
Banner Iklan

KABAR MADURA | Jumlah penyuluh agama di Pamekasan masih kurang ideal. Patokannya, masing-masing desa minimal memiliki satu penyuluh.

Namun, di kota berjuluk Gerbang Salam saat ini hanya memiliki 111 penyuluh agama. Sementara di Pamekasan jumlah keseluruhan desa dan kelurahan ada 189.

Kasi Bimbingan Masyarakat Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan Ilyasak mengatakan, sebelumnya hanya terdapat 102 penyuluh. Kemudian, pihaknya mendapatkan tenaga tambahan sebanyak sembilan pegawai negeri sipil (PNS).

“Ratusan penyuluh itu, dibagi ke setiap kecamatan. Masing-masing kecamatan ada yang delapan orang, ada juga yang kurang, menyesuaikan dengan jumlah desanya berapa. Sebelumnya 104 penyuluh, tapi berkurang karena ada yang mengundurkan diri sekitar dua orang,” terangnya saat ditemui Kabar Madura, Rabu (6/3/2024).

Baca Juga:  KPU Sumenep Sosialisasikan Pilkada Damai dengan Gelar JJS

Ilyasak menuturkan, instansinya tidak mempunyai otoritas atas pengangkatan penyuluh tersebut. Itu kewenangan dari pemerintah pusat. Sehingga, pihaknya tidak bisa mengontrol atas pemenuhan jumlah penyuluh.

Menurutnya, instansinya hanya bisa mengoptimalkan penyuluh yang ada. Secara umum, tidak ada kendala yang cukup signifikan dalam proses penyuluhan. Hanya saja, sasaran lokasi penyuluhan ada yang jauh dijangkau.

“Kalau tidak keliru, sekitar ada 12 materi penyuluhan,” tambahnya.

Sementara itu, Penyuluh Agama Islam Tlanakan Zahiruddin mengatakan, meski sumber daya manusia (SDM) di lingkungannya terbilang kurang, tidak ada kendala yang cukup signifikan dalam proses penyuluhan. Sebab, pihaknya melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat dan pemangku kebijakan sekitar. Sehingga, kegiatan penyuluhan terkoordinasi dengan lancar.

Baca Juga:  Sumenep Diusulkan Tambahan Dana BPOPP Siswa hingga Rp6 Miliar

Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan kelompok binaan yang ada. Adapun penyuluhannya berupa penguatan keluarga sakinah, wakaf, kerukunan umat beragama, sosialisasi tentang penyalahgunaan narkoba, HIV, korupsi, produk halal, aliran radikal, dan lainnya.

“Untuk yang non muslim memang belum dilakukan penyuluhan secara khusus, tapi silaturrahmi tetap kami jalin. Secara umum, yang kami sampaikan pesan agama,” terang Zahir.

Pewarta: Safira Nur Laily

Redaktur: Sule Sulaiman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *