KABARMADURA.ID | SUMENEP-Perkumpulan Institute for Development and Public Policy (INDEP) mengadakan seminar kebangsaan tentang penguatan ideologi Pancasila terhadap guru ngaji. Tujuannya untuk menguatkan pemahaman kebangsaan di kalangan guru ngaji di pedesaan.
Direktur INDEP Ach. Syaiful A’la mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan di tiga kecamatan di Sumenep, yakni Kecamatan Gapura, Kecamatan Dungkek dan Kecamatan Batang-Batang. Tema yang diangkat adalah Penguatan Ideologi Pancasila terhadap Guru Ngaji.
“Kami laksanakan kegiatan ini agar penguatan kebangsaan di pedesaan, khususnya para guru ngaji terbekali,” katanya, Senin (31/10/2022).
Pria yang akrab disapa Cak A’la ini menjelaskan, kegiatan di tiga kecamatan sudah selesai. Untuk Kecamatan Gapura dilaksanakan pada Minggu (16/10/ 2022), Kecamatan Dungkek pada Minggu (23/10 /2022), dan Kecamatan Batang-Batang pada Minggu (30/10/2022). Terdapat 240 orang peserta keseluruhan pada kegiatan itu.
Pengurus Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) periode 2021-2026 ini menambahkan, dalam acara tersebut dihadiri oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Sumenep. Hadir sebagai narasumber antara lain K. M. Syahid Munawar, K. A. Dardiri Zubairi, KH. Mk. Ersyad AM dan Badrul Arsy dari Jawa Timur Penyuluh Anti Korupsi (Jatim PAK).
“Pasca acara diharapakan pengamalan Pancasila semakin mantap dan menjadi pancasilais,” tegas Cak A’la.
Menurut dia, acara tersebut dilaksanakan karena untuk menyikapi isu dan gerakan yang mengancam kesatuan bangsa. Sehingga, menjadi perhatian serius di kalangan intelektual dan pemerhati di Sumenep. Sehingga INDEP dapat menjawab tantangan itu. Termasuk penguatan ideologi Pancasila bagi para generasi muda, khususnya kalangan pelajar menjadi hal yang urgen.
Menurutnya, tema itu sengaja diusung oleh INDEP, karena terdapat indikasi maraknya gerakan-gerakan islamisme di Indonesia, yang semula bergerak di perkotaan, kini mulai bergeser masuk ke desa-desa.
“Jadi kita menjaga para guru ngaji di desa-desa agar tetap pancasilais dan tidak terpengaruh dengan adanya gerakan Islam transnasional yang visi dan misinya adalah perubahan dasar negara,” ucap rektor Institut Kariman Wirayudha (Inkadha) Sumenep itu.
Selain itu, penguatan ideologi Pancasila bagi para generasi muda juga penting, khususnya kalangan pelajar menjadi hal yang urgen. Hal tersebut juga dilakukan sebagai bagian dari usaha dan upaya menghadapi era globalisasi-digitalisasi, atau sebagian khalayak menyebutnya era 5.0.
Masa yang diakui jika tidak disikapi dengan bijak, akan berpotensi memunculkan ancaman-ancaman yang merongrong keutuhan dan kesatuan bangsa, terutama dari pengaruh media sosial.
Reporter: Imam Mahdi
Redaktur: Wawan A. Husna