KABARMADURA.ID | Rencana Pondok Pesantren At Taawun Sabilus Solihin di Desa Pedeng, Kecamatan Socah sudah begitu mantap. Berbagai rencana sudah disiapkan untuk mengelola program Inkubasi Bisnis Pesantren yang saat ini tengah diajukan ke Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia.
HELMI YAHYA, BANGKALAN
Dewan Pengasuh Pondok Pesantren At Taawun Sabilus Solihin KH Ulul Albab menyampaikan, pesantrennya merupakan salah satu yang belum memiliki unit inkubator bisnis, sehingga mengikuti program tersebut dengan harapan menjadi bagian dari penerimanya.
Pengurus pesantren juga berencana mengelola aset tambak seluas 1,2 hektar di Desa Keleyan, Kecamatan Socah. Tambak lokal tradisional itu sempat sukses dikelola oleh leluhurnya hingga tahun 2010. Karena keterbatasan finansial, akhirnya tambak tidak lagi dikelola dengan baik.
“Dulu saat tahun 2004 itu masih kejayaannya, bahkan hampir semua petambak lokal meraih kesuksesan,” cerita Kiai Ulul Albab.
Dengan program inkubator bisnis tersebut, Ulul Albab berencana mengolah kembali tambak tersebut dengan dana yang didapat dari program pemerintah itu. Sehingga, jika nanti lolos, maka akan bermunculan unit bisnis lainnya yang akan menjadi turunan dan membantu perkembangan pesantren.
Tambak tersebut bisa diisi udang, hasil panennya bisa menjadi produk olahan seperti kerupuk, keripik, olahan makanan atau bahkan bisa dijual dalam bentuk makanan beku dan juga bisa dijual langsung.
“Ada banyak sekali turunan yang nanti bisa dikembangkan dengan jangka panjang, tentu dengan label pondok pesantren,: paparnya.
Dalam pengelolaannya nanti, dipastikan melalui para santri, kemudian dibantu dengan petani lokal yang memang dinilai sudah ahli pada bidang pengelolaan tambak udang. Sehingga bisa membantu para petambak yang saat ini tengah membutuhkan dukungan.
Ulul berharap, program seperti itu bisa benar-benar disalurkan tepat sasaran. Sehingga bisa membantu kemandirian pesantren dalam mengelola bisnis dan juga mengembangkan pesantren.
“Kami tentu sangat berharap bisa mendapatkan, karena ini benar-benar bisa membantu kemandirian pesantren,” harapnya menutup perbincangan.
Reporter: Helmi Yahya
Redaktur: Wawan A. Husna