KABARMADURA.ID | SUMENEP-Hama tikus yang menyerang tanaman milik masyarakat Masalembu sudah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep. Sudah disediakan obat penangkal tikus untuk kebutuhan lima hektare lahan kendati tidak ada data kebutuhan dari masyarakat.
Kepala bidang (Kabid) Prasarana Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep Rina Suryandari mengatakan, setelah koordinasi dengan masyarakat Masalembu, hama tikus sudah mulai tertangani.
“Saat ini ditambah bantuan dari pemerintah. Kebutuhannya hanya untuk lima hektare. Jadi, kami menyimpulkan hama tikus di Masalembu bukan skala besar,” katanya, Minggu (2/4/2023).
Dirinya berkoodinasi dengan para petugas di Masalembu yang menangani tentang pertanian termasuk kondisi tanaman-tanaman yang ada di Masalembu.
“Jadi sudah diusahakan untuk membantu masyarakat di sana,” tegas dia.
Sementara itu, Mohammad Albar, salah satu ketua kelompok tani (poktan) di Masalembu justru memberi pernyataan berbeda. Dia mengatakan bahwa hingga saat ini tidak ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep. Bahkan, hama tikus masih menyerang tanaman-tanaman di Masalembu hingga saat ini.
“Jika ada bantuan pasti ada kabar, sampai saat ini tidak ada bahkan saya tidak dengar ada bantuan itu,” paparnya.
Masyarakat Masalembu itu menyebutkan, hingga saat ini masyarakat Masalembu mengeluhkan tentang kekurangan pangan akibat tidak bisa menanam makanan pokok seperti jagung, singkong, padi serta makanan lainnya.
Selama ini, kata dia, masyarakat hanya mengandalkan melaut atau menangkap ikan. Di Masalembu, terdapat sekitar 1,5 hektare lahan yang masih bertahan ditanami jagung dan padi. Namun masih diserah hama tikus dan cukup masif.
“Tikus-tikus di Masalembu bukan hanya memakan buahnya, tetapi pohon-pohonnya juga dimakan,” tandasnya.
Sejauh ini, mereka mengandalkan sumbangan puluhan juta rupiah dari masyarakat untuk memberantas hama tikus. Namun, karena tikusnya sangat banyak, sehingga tidak cukup untuk memberantas hama itu.
Menurutnya, pemerintah perlu hadir dan tidak hanya menjanjikan semata, tetapi butuh aksi yang membuat masyarakat Masalembu merasa dibantu.
“Jadi itu bukan dari bantuan dari pemerintah, jika bantuan itu benar-benar ada maka saya pasti mengetahui,” ucap pria yang berprofesi sebagai pendamping PKH itu.
Pewarta: Imam Mahdi
Redaktur: Wawan A. Husna