KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Figur dari kalangan akademisi masuk dalam usulan calon penanggung jawab jabatan (Pj) bupati Pamekasan. Salah satunya Rektor IAIN Madura dr. Saiful Hadi.
Menurut pengamat politik Mohammad Ali Al Humaidy, akan menjadi sangat menarik. Alasannya, menjadi figur baru yang secara otomatis tidak akan terbebani dengan kepentingan politik. Dia berpandangan, kecenderungan pejabat nonpolitisi dalam memutuskan sesuatu akan lebih netral dan akan lebih tepat.
“Munculnya akademisi saya pikir lebih fresh dalam merumuskan kebijakan. Tetapi yang utama, bursa calon PJ bupati tidak hanya dari Pamekasan, tetapi ada usulan juga dari pemerintah provinsi, dan Kementerian dalam negeri (Kemendagri), toh ujung-ujungnya nanti Kemendagri yang menentukan,” kata dosen Komunikasi Politik IAIN Madura itu, Kamis (3/8/2023).
Menurut jebolan Fisip Universitas Indonesia, kriteria yang cocok menjadi penjabat bupati Pamekasan, di antaranya; mampu mengamankan kebijakan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, mengerti tentang tatanan birokrasi, memahami pengambilan kebijakan yang mengedepankan kepentingan masyarakat, mengetahui platform anggaran, dan bisa mengkolaborasikan kearifan lokal masyarakat Pamekasan.
Perbedaan instrumen kebijakan dengan bupati sebelumnya, ucap pria dengan sapaan Malhum ini, akan menimbulkan ketidaksinkronan program. Karena, idealnya, yang terpilih adalah yang tahu visi misi dan program bupati sebelumnya.
Terlebih, imbuhnya, Pj bupati Pamekasan akan mengambil peranan selama 2 tahun. Rentan waktu itu menurutnya sangat lama. Dengan begitu, akan berpengaruh besar terhadap kebijakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), kemudian akan berbeda dengan kebijakan politik dari bupati sebelumnya dalam perancangan APBD-nya.
“Tidak menutup kemungkinan, politik anggaran akan berbeda dinamikanya, jadi semisal pada bupati kali ini, sektor ekonomi yang diprioritaskan, karena Pamekasan kota pendidikan, bisa saja urusan pendidikan yang inginkan, atau bantuan sosial yang digalakkan, tergantung Pj itu mampu menganalisis dan mengasesmen kebutuhan masyarakat, saya yakin tidak akan lepas dari lobi-lobi politik,” ujar pria asal Sumenep itu.
Namun, jika menyangkut kebijakan birokrasi, perkiraan Malhum, kecenderungan yang akan terpilih sebagai PJ bupati adalah yang akan memahami tatanan seluk beluk birokrasi.
“Ketika kalangan akademisi dimunculkan, itu merupakan apresiasi kepada dunia kampus, rektor IAIN Madura dari sisi kapasitas sangat layak, tinggal bagaimana publik menilai kedua orang ini,” tegas Malhum.
Sementara itu, Rektor IAIN Madura Syaiful Hadi belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut terkait namanya yang masuk bursa Pj bupati Pamekasan.
“Maaf saya masih di Malaysia lagi riset,” ucapnya singkat.
Selain rektor IAIN Madura, figur yang diwacanakan layak diusulkan jadi Pj bupati Pamekasan adalah Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pamekasan Masrukin.
Namun Masrukin engga berkomentar saat dikonfirmasi Kabar Madura.
“Sorry kalau itu bukan ranah saya,” ujarnya.
Pewarta: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Wawan A. Husna