PKB Bebaskan Hak Kadernya Daftar Calon Bupati dan Wakil Bupati ke Partai Lain

Banner Iklan

KABAR MADURA | Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumenep Kiai Imam Hasyim mengaku tidak menyarankan atau merekomendasi kadernya mendaftar sebagai calon kepala daerah di partai lain.

Pernyataan itu disampaikan setelah beberapa kader PKB Sumenep mendaftar jadi calon kepala daerah melalui Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.

Dia juga tidak menghalangi hal itu dengan alasan dirinya tidak bisa menjamin rekomendasi dari partainya jatuh ke kadernya sendiri. Selain itu, dia merasa tidak berhak menghalangi hak setiap kadernya.

“Itu hak mereka karena mereka masih belum menentukan, meski kami PKB sebenarnya bisa mencalonkan sebagai calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup),” kata dia.

Apalagi, tegas Kiai Imam, selama ini, proses pendaftaran mereka ke partai politik (parpol) lain berdasarkan inisiatif dari beberapa kader PKB secara personal. Sebab DPC PKB Sumenep menyadari tidak mempunyai hak merekomendasi tanpa izin dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB.

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) At-Taufiqiyah Bluto Sumenep itu tidak banyak berpikir terkait persiapan partainya bertarung di Pilkada 2024 mendatang. Termasuk akan berkoalisi dengan partai mana juga masih belum dirancang sebab masih fokus pada tahapan pendaftaran.

Baca Juga:  KPU Tidak Sediakan TPS Khusus Penyandang Disabilitas biar habis itu terus itu kan

Secara kuantitas, PKB Sumenep mampu bertarung dengan mengusung cabup dan cawabup sendiri. Pada pemilihan umum legislatif (pileg) lalu, PKB berhasil mendapatkan 10 kursi DPRD Sumenep. Jumlah itu cukup untuk mengantarkan PKB mengusung calon bupati dan wakil bupati tanpa koalisi.

“Jadi kami masih menerima pendaftaran, sibuk menerima pendaftaran. Ini kami perihal mereka mendaftar ke partai di mana saja ya dipersilahkan, tapi itu inisiatifnya sendiri, bukan mendapatkan rekom, dari DPP kami masih belum memberikan rekom,” imbuhnya.

Salah satu kader PKB Sumenep Nyai Nur Fitriana Busyro Karim yang juga memilih mendaftarkan diri sebagai cawabup pada PDI Perjuangan bukan tanpa alasan. Salah satunya mengakui bahwa kekuatan partai yang dipimpin Achmad Fauzi Wongsojudo itu sangat besar pengaruhnya di Kota Keris ini.

Baca Juga:  Pengacara Pelecehan Seksual Masalembu Sebut Pelaku Sudah Pantas Dikebiri

“Diketahui PDI Perjuangan sang juara di Sumenep pada Pemilu 2024 lalu, maka dari kami mendaftarkan sebagai cawabup,” paparnya.

Pewarta: Moh. Razin

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *