KABARMADURA.ID | SAMPANG–Beberapa waktu yang lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang menerapkan konsep baru dalam kegiatan car free day (CFD). Penerapannya, semua pedagang kaki lima (PKL) CFD direlokasi dari Jalan Lingkar Wijaya Kusuma ke area Gelanggang Olahraga (GOR).
Dengan demikian, area GOR setiap Minggu pagi dipadati oleh PKL dan kawasan tersebut disebut pasar minggu. Namun, konsep anyar itu dinilai tidak membawa keberuntungan bagi para PKL. Sebab, setelah direlokasi, bukan untung banyak yang didapat, dagangan PKL justru tidak laku.
Fakta itu diungkapkan oleh Ketua Ketua Paguyuban PKL CFD, Istigfaroh. Menurutnya, para PKL lebih nyaman berada di lokasi awal, yaitu di Jalan Lingkar Wijaya Kusuma. Sebab, lokasi di area GOR dinilai tidak strategis dan panas oleh terik matahari saat siang.
“Di GOR itu kalau siang panas. Meski banyak pepohonan tapi yang rindang itu cuma di dalam taman, di jalan tetap panas. Makanan kalau lama kena panas kan bisa basi,” ungkapnya, Minggu (16/7/2023).
Oleh sebab itu, kata wanita yang akrab dipanggil Titik itu, para PKL CFD sepakat untuk kembali ke lokasi semula, yaitu di Jalan Lingkar Wijaya Kusuma. Perpindahan itu telah dilakukan sejak pekan lalu. Mereka terpaksa pindah meski belum dapat izin resmi dari tim CFD.
Alasan lainnya, sejak PKL CFD direlokasi ke area GOR, Jalan Lingkar Wijaya Kusuma bukannya steril dari PKL, justru ditempati PKL lain yang tidak tergabung di Paguyuban PKL CFD. Mereka disebut sebagai PKL harian. Saat PKL CFD hendak pindah, mereka mendapat penolakan dari PKL harian.
“Padahal kami hanya berjualan sekali dalam seminggu, itu pun hanya lima jam saat Minggu pagi. Sedangkan mereka (PKL harian, red) berjualan di sana tiap hari,” sesal Titik.
Dia menambahkan, PKL CFD hanya beroperasi sekali dalam seminggu, yaitu saat CFD dari pukul 5 pagi, hingga pukul 10 pagi. Sebab sebagian dari mereka rata-rata merupakan pegawai dan karyawan dan dosen yang hanya mengisi waktu libur dengan berwirausaha.
“Dulu oleh kepala dinas koperasi sudah dibilangin ke PKL harian itu, ayolah beri kesempatan juga untuk PKL CFD jualan di sini, cuma lima jam kok. Kalian kan tiap hari sampai malam jualan di sini’, tapi tetap saja tidak diindahkan,” pungkas Titik.
Di lain pihak, Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sampang Yulis Juwaidi mengatakan, konsep baru yang diterapkan dalam CFD telah melalui kajian dan kesepakatan tim. Bahkan, penataan itu telah diatur dalam Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Hari Bebas Kendaraan Bermotor.
Oleh karena itu, pihaknya meminta agar semua pihak menghargai keputusan tim dan Perbup yang ada. Sehingga, PKL CFD diminta untuk tetap berada di area GOR alias pasar minggu. Pihaknya juga mengimbau agar PKL CFD yang sudah pindah ke alun-alun agar kembali ke pasar minggu.
“Ini kan sudah keputusan tim dan sudah ada perbupnya. Kalau tidak dipatuhi biar nanti itu jadi urusan Satpol PP,” ujarnya.
Pewarta: Ali Wafa
Redaktur: Wawan A. Husna