KABARMADURA.ID | Polemik Piala Dunia U20 yang akan digelar di Indonesia tahun ini terus berlanjut. Penolakan terhadap Tim Nasional (Timnas) Israel U20 untuk tampil di Tanah Air ini tidak surut. Bahkan, penolakan tersebut berujung terhadap pembatalan drawing yang direncanakan berlangsung di Bali.
Di tengah polemik ini, Indonesia mendapatkan ancaman sebagai tuan rumah Piala Dunia U20. Pasalnya, ada kabar tiga negara yang menyatakan kesanggupannya untuk menggantikan Indonesia. Ketiga negara itu ialah Argentina, Qatar, dan Peru.
“Sebagai penikmat sepak bola dan juga sebagai warga yang taat konstitusi, sangat sulit berkomentar tentang kondisi Piala Dunia U20,” kata Presiden Madura United Prof. Dr. Achsanul Qosasi soal perkembangan polemik tersebut.
Figur yang biasa disapa Prof. AQ ini mengungkapkan, tidak bisa berbuat banyak hal mengenai persoalan tersebut. Dia hanya bisa mendoakan pemerintah dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) agar bisa menyelesaikan dengan menemukan jalan keluar terbaik.
“Saya hanya bisa berdoa. Semoga pemerintah dan pengurus PSSI mendapatkan jalan keluar terbaik. Kami yang ada di luar sistem, hanya bisa diam dengan doa terbaik untuk semua,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali menegaskan, langkah FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U20 hingga waktu yang tidak ditentukan itu, merupakan suatu peringatan keras untuk Indonesia soal keamanan peserta di ajang tersebut.
“Ini peringatan keras dari FIFA,” singkatnya.
Selain itu, Indonesia saat ini terkena bayang-bayang sanksi FIFA jika gagal menyelenggarakan Piala Dunia U20. Salah satunya, pembekuan sepak bola Nasional. Bahkan, Indonesia berpotensi tidak akan menjadi tuan rumah kembali untuk ajang tersebut dan pencoretan dari kandidat tuan rumah Piala Dunia 2034.
Pewarta: Syahid Mujtahidy
Redaktur: Moh. Hasanuddin