KABARMADURA.ID | SUMENEP-Siapa pelaku di balik pembuangan bayi di belakang gedung Puskesmas Batuan, Sumenep, hingga saat ini masih gelap. Polres Sumenep sudah mendeteksi sosok perempuan yang membuang bayi malang itu. Usianya diketahui masih 18 tahun. Saat ini masih berstatus pelajar di salah satu sekolah menengah atas (SMA) swasta.
Namun Polres Sumenep belum bisa menemukan pasangan prianya yang dicuigai menghamili perempuan tersebut.
Sekretaris Cabang (Sekcab) Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Sumenep Nunung Fitriana meminta penyelidikan dilakukan dengan energi ekstra. Menurutnya, kasus pembuangan bayi adalah perbuatan tidak terpuji. Terlebih kasusnya diduga melibatkan perempuan di bawah umur. Dengan begitu, harus dipercepat prosesnya agar terbuka duduk perkaranya.
“Jangan lambat dalam penangannya, biasanya penemuan bayi itu cepat diketahui, termasuk siapa pelakunya dan apakah hasil hubungan nikah atau tidak pasti cepat diketahui. Jangan mengulur-ulur waktu, karena ini menyangkut kasus anak,” kata Nunung.
Sementara itu, Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko mengatakan, kasus masih tahap awal, yakni pemeriksaan medis terhadap bayi. Kemudian akan dilanjutkan pemerikasaan ibu dari bayi tersebut jika sudah sehat.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, pembuang bayi diduga oknum pelajar di salah satu SMA swasta di Sumenep. Untuk pasangannya belum diketahui. Menunggu keterangan dari ibu bayi jika telah sehat usai melahirkan.
“Saat ini masih dirawat di salah satu rumah sakit. Jika sudah sembuh total baru akan dilakukan pemeriksaan berlanjut dan pasangannya bisa diketahui, jika ada bukti-bukti yang mengarah pada pasangan itu (si laki-laki),” ucap dia.
Sejauh ini sudah tiga orang saksi yang diperiksa, termasuk penemu bayi tersebut. Terkait hal lain, apakah hasil hubungan luar nikah atau bukan, belum diketahui.
“Kami juga belum mengetahui apakah pelaku tersebut pengunjung Puskesmas Batuan atau pihak dari luar. Sebab, pemeriksaan belum dilakukan karena kondisinya tidak stabil,” imbuh AKBP Edo.
Sedangkan Kepala Dinas Sosial, Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-P3A) Sumenep Achmad Zulkarnaen memastikan akan terus melakukan pendampingan terhadap anak. Tetapi, untuk kondisi bayi saat ini ada di salah satu rumah sakit.
“Mengenai pendampiangan akan terus dilakukan, kami juga menunggu BAP dari Polres Sumenep,” singkatnya.
Diketahui sebelumnya, bayi ditemukan pada Minggu (12/2/2023) sekitar pukul 12.45. Lokasinya di semak belakang gedung Puskesmas Batuan. Ketika itu, salah satu warga atas nama Titik Armah yang sedang merawat ibunya di puskesmas tersebut mendengar bunyi tangis bayi di belakang ruang rawat inap. Setelah didatangi, ternyata sesosok bayi mungil yang masih berlumuran darah seperti baru saja dilahirkan.
Pewarta: Imam Mahdi
Redaktur: Wawan A. Husna