KABARMADURA.ID | PAMEKASAN –Penerimaan peserta didik baru (PPDB) di beberapa tingkat pendidikan sudah mulai dipersiapkan. Tidak terkecuali lembaga pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta di Pamekasan. Salah satunya SMP Tsamratul Ulum. SMP swasta yang ada di Desa Pangtonggal, Kecamatan Proppo, juga sudah melakukan PPDB sejak satu bulan lalu.
Kepala Sekolah SMP Samrotul Ulum Istisfaroh mengatakan, terdapat beberapa hal yang dilakukan dalam menarik minat calon siswa. Di antaranya adalah kurikulum yang berbasis madrasah dan pesantren serta beasiswa.
Upaya itu dilakukan, kata Istisfaroh, sebab di lingkungan tersebut sebagian masyarakat masih enggan menyekolahkan anaknya di luar pesantren.
“Meskipun bukan pesantren, kegiatan-kegiatan di sini berbasis pesantren, seperti program tahfidz, beasiswa prestasi, dan beberapa kegiatan lainnya. Kurikulum yang kami gunakan yaitu K13. Kami tidak menghapus itu,” katanya, Selasa (20/6/2023).
Istisfaroh juga menyebut, dalam proses PPDB tahun ini, pihaknya menarget 2 rombongan belajar (rombel) atau sekitar 40 anak. Penerimaan siswa baru yang sengaja dibuka sejak awal itu, kata dia, menyesuaikan dengan permintaan masyarakat.
Selain itu, juga tidak perlu mengikuti metode pendaftaran layaknya di SMP negeri. Menurutnya, sebagian masyarakat ada yang sudah mendaftarkan anaknya pada Mei lalu.
“Kita menyesuaikan dengan target pasar. Sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Lagi pula, kalau swasta bebas, tidak harus menyesuaikan dengan metode PPDB dari pusat. Asal pelaksanaan kurikulum pendidikannya sesuai aturan,” tambahnya.
Tidak hanya di MTs Samrotul Ulum Istisfaroh, proses PPDB tahun 2023 juga mulai dipersiapkan oleh SMP Miftahul Falah Kadur.
Kepala Sekolah Miftahul Falah Abdur Rahman mengatakan, meski pihaknya belum membuka secara resmi penerimaan siswa baru tersebut, lembaganya telah menyiapkan beberapa program untuk siswa baru.
Di lembaga itu, terdapat beasiswa untuk siswa ranking 1 sampai 3 di jenjang pendidikan sebelumnya. Nantinya, ada beberapa prosedur dan kriteria dalam kualifikasi penerima beasiswa tersebut. Sejauh ini, pihaknya masih belum memberikan target terkait batas kuota peserta didik yang akan diterima oleh lembaganya.
“Rata-rata, setelah tamat SD sederajat, mereka langsung dimasukkan ke pesantren. Nah, untuk menyiasati itu, kami membuka program beasiswa untuk siswa yang ranking 1 sampai 3 di jenjang sebelumnya. Juga menjamin, bisa mencetak generasi yang berprestasi,” terangnya kepada Kabar Madura.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Moh. Hasanuddin