KABARMADURA.ID | SUMENEP -Siapa sangka, hanya dengan berjualan buah siwalan, warga Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan, Angga, bisa meraup omzet Rp15 juta hingga Rp20 juta setiap bulannya. Bahkan, sekarang dia sudah memiliki kios usaha yang diberi nama Istana Siwalan.
Angga, selaku perintis usaha yang sudah berjalan kurang lebih dua tahun ini, menyampaikan, unit usaha ini awal fokus pada buah siwalan yang sudah tua atau matang, tetapi dalam perkembangannya juga menjual siwalan yang hampir matang.
Kini usaha Istana Siwalan semakin melesat. Pemasaran siwalannya sudah merambah ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Sumatera, Medan, Tuban dan lainnya.
“Alhamdulillah memasuki tahun kedua ini, pesanan dan pengirim semakin lancar. Bahkan hampir setiap hari mengirim dua sampai tiga pikap, bahkan pernah pakai truk,” kata Angga kepada Kabar Madura, Senin (18/9/2023).
Menurutnya, saat ini telah mempekerjakan kurang lebih 15 orang. Mereka ditugaskan untuk pengiriman dan pengumpulan hasil pembelian siwalan. Dia menyebut, harga buah siwalan itu dibeli ke masyarakat umum dengan rata-rata harga Rp1.000 per buahnya. Kemudian, setelah buah itu terkumpul lalu dikirim ke berbagai daerah sesuai pesanan. Selain dikirim melalui pikap, kadang juga dikirim melalui transportasi umum seperti bus.
“Mereka yang mau jual bijian itu ada yang datang atau langsung diantar sendiri ke rumah saya. Sementara saya buat tempat penampungan di halaman rumah. Alhamdulillah bersihnya setelah dibagi ke karyawan, pendapatan saya kurang lebih Rp20 juta per bulan,” jelas Angga.
Sebagai inovasinya, Angga juga mencoba buah siwalan itu dikemas dengan bagus. Saat ini masih dalam tahap uji coba pasar. Dai berharap, usahanya ini semakin berkembang dan berdampak baik terhadap masyarakat sekitar, yang mayoritas mempunyai pohon siwalan.
“Bayangkan, satu biji itu Rp1000, sementara pohon siwalan sekali berbuah hampir 100 biji per pohon,” pungkasnya.
Pewarta: Moh.Razin
Redaktur: Sule Sulaiman