KABARMADURA.ID | SUMENEP-Ketua Yayasan Qudsiyah Bahaudin Mudhary (UNIBA) Madura, Prof. Dr. Achsanul Qosasi, memberikan pesan kepada 98 Mahasiswa yang berhasil menyelesaikan strata 1 (S1 ) dan mengikuti wisusa perdana. Yakni, kunci sukses seseorang dalam menyongsong kehidupan selalu meminta doa kepada kedua orang tua.
Priia yang kerap disapa AQ ini memaparkan, doa kedua orang tua merupakan hal yang cukup penting. Dengan tiada hentinya meminta doa kepada kedua orang tua, secara tidak langsung mampu memberikan kehidupan yang penuh kebahagiaan. Kondisi itu, sebagaimana proses pembelajaran di UNIBA yang menjadi prioritas itu adalah pendidikan karakter atau akhlak.
“Waktu yudisium itu, sekitar dua jam lebih saya sampaikan di depan kalian, bahwa kunci kesuksesan itu adalah doa kedua orang, jika engkau membangkang, maka dipastikan masa depan akan terhambat,” ujarnya di depan Mahasiswa/i, Senin (23/1/2023).
Prof AQ menekankan, jika orangtuanya masih ada, selain secara terus menerus meminta doa, sesekali mencium kaki keduanya. Bahkan, apabila sudah meninggal dunia, maka selalu membersih kuburannya. Dengan demikian, dipastikan akan mendapatkan kesuksesan di dalam bidang apapun yang nantinya akan ditekuni setiap Mahasiswa/i.
“Insya Allah hidup kalian semua (Mahasiswa/i red) akan senantiasa penuh berkah,” paparnya.
Pria yang saat ini menjabat sebagai anggota Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) ini juga menegaskan, bahwa UNIBA Madura sudah memberikan bekal pengetahuan untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Terumaya dalam lingkungan bermasyarakat. Sebab, bermanfaat bagi masyarakat merupakan sikap yang harus ada di setiap Mahasiswa/i
“Sebagaimana saya sampaikan juga, bahwa masa depan itu bisa ditentukan. Dan metodenya sudah diberitahukan sejak menjalankan aktivitas belajar di UNIBA. Saya sendiri sudah pernah menyampaikan langsung kepada kalian,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur (Jatim ) Prof. Dr. Dyah Sawitri juga menyanpaikan pesan kepada para peserta wisuda, bahwa sarjana itu tidak selalu bisa diterima kerja. Akan tetapi, juga harus mampu membuka lapangan pekerjaan sendiri. Sehingga mampu meminimalisir angka pengangguran.
“Komitmen Mahasiswa/i iu harus mampu bekerja sesuai kompetisi yang telah dipelajari selama di kampus,” tuturnya.
Pewarta: Moh. Razin
Redaktur: Totok Iswanto