Program Beasiswa Perhotelan Nihil Anggaran, Pemkab Sumenep Hentikan Kerja Sama dengan Kampus

News0 Dilihat

KABARMADURA.ID | SUMENEP-Pemerintah  Kabupaten (Pemkab) Sumenep sempat bekerja sama dengan Institut Amitya Surabaya. Kerja sama itu terkait pengiriman siswa untuk belajar ilmu perhotelan di kampus tersebut. Namun untuk tahun ini, program tersebut tidak lagi dilaksanakan. 

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Mohamad Iksan mengatakan, program itu sempat berlangsung mulai dari tahun ajaran 2020-2021. Pada waktu itu berhasil mewisuda 30 mahasiswa. 

“Tahun ini program tersebut tidak ada lagi. Kontrak kerja sama tidak diperpanjang. Kami tidak punya anggaran lagi untuk itu,” kata dia. 

Sementara pada angkatan 2021-2022 juga ada sekitar 20 mahasiswa telah wisuda. Mereka pun bekerja, sebab sudah selama setahun mendapatkan pelatihan ekslusif dari Institut Amithya. Mereka ditempatkan di hotel di Sumenep. 

Sebenarnya dia berharap program itu terus diselenggarakan, apalagi biaya mahasiswa yang secara keseluruhan dibiayai Pemkab Sumenep. Tujuannya agar bisa meningkatkan sumber daya manusia (SDM) perhotelan di Sumenep. 

Baca Juga :  Pencairan DD Molor Akibat Laporan RAPBDes Lelet

Sebab, selama satu tahun, para peserta didik mendapatkan serangkaian pembelajaran tentang ilmu perhotelan serta mendapatkan sertifikat dan surat rekomendasi kerja di akhir masa studinya. Selain itu, mengikuti kelas teori dengan dilanjutkan praktik atau magang langsung. 

“Kami hanya pelaksana anggaran, jika tidak ada anggaran lagi maka otomatis putus kontrak kerja samanya,” imbuhnya. 

Masih menurut Iksan, jika berbicara peluang, program itu jadi salah satu solusi mengurangi pengangguran, apalagi masa depan perhotelan di Kota Keris ini tetap cerah, karena seiring dengan komitmen Pemkab Sumenep yang akan mengembangkan objek wisata. 

Sementara selama pariwisata dan perhotelan itu mulai berjalan, maka ketersediaan SDM melalui sekolah perhotelan juga masih dibutuhkan. 

Sekedar diketahui, dalam program itu, setiap orang dibiayai Rp15 juta. Sejak berlangsung pada tahun 2022 lalu, program tersebut berhasil menyekolahkan sekitar 50 orang. 

Reporter: Moh Razin

Baca Juga :  BPRS Bhakti Sumekar Getol Sosialisasikan Keuangan

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *