KABARMADURA.ID | SUMENEP-Menjelang akhir tahun, Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep baru merealisasikan 80 persen kegiatan pengelolaan dana alokasi khusus (DAK) nonfisik dan fisik BOP museum atau disebut dengan edukasi wisata museum tahun anggaran 2023 ini.
Kondisi itu mendapat sorotan dari anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep Sameoddin.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyayangkan kinerja dinas terkait yang selalu lambat menjalankan program, terutama jika itu dari APBD yang bersumber dari anggaran pemerintah pusat.
“Kan sigapnya realisasi itu mempunyai nilai positif, juga lebih dirasakan manfaatnya,” kata dia
Apalagi, penggunaannya untuk museum yang memang sering dikunjungi masyarakat luar Madura yang hendak berwisata religi ke Sumenep.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Mohammad Iksan menyampaikan, bahwa yang sudah direalisasikan program nonfisik berupa edukasi koleksi keraton kepada siswa di Sumenep.
“Sudah terealisasi separuh anggaran. Yakni untuk pemahaman, para siswa tentang koleksi museum sesuai dengan sejarahnya,” papar dia.
Untuk selanjutnya, dana itu untuk digunakan untuk rehabilitasi koleksi museum, seperti keberadaan alat musik tradisional kleningan yang biasa dimainkan di museum Sumenep, itu bertujuan untuk mempertahankan kebudayaan yang berada di ujung timur Pulau Madura ini.
Selain itu, sisa anggaran sekitar Rp350 juta itu juga akan digunakan untuk perawatan benda-benda Museum Keraton Sumenep, seperti kereta raja-raja terdahulu dan benda-benda koleksi lainnya yang berada di museum.
“Anggaran itu sebesar Rp700 juta, sama dengan anggaran tahun lalu. Tinggal 50 persen belum selesai, menunggu laporan keuangan selesai baru bisa cair,” imbuhnya.
Pewarta: Moh. Razin
Redaktur: Wawan A. Husna