KABARMADURA.ID | SUMENEP-Setelah tidak dilanjutkannya program Visit Sumenep seperti tahun 2018 hingga 2020, wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Sumenep menuyusut drastis. Bahkan, di tahun 2022 ini, jumlah wisman yang berkunjung ke Kota Keris ini tercatat hanya 8 orang.
Mulai 2020 hingga saat ini, wabah Covid-19 cukup menghancurkan pariwisata Sumenep. Namun pada 2022, semua objek wisata sudah kembali normal. Seluruhnya sudah buka seiring meredanya wabah. Salah satunya objek wisata Museum Keraton Sumenep.
Museum Keraton Sumenep yang dikelola Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep itu sejauh ini fasilitasnya masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kepala UPTD Museum Disbudporapar Sumenep Moh Efendi mengatakan, sebelum wabah Covid-19, banyak wisman yang datang ke Sumenep. Namun karena akses masuk ke Indonesia sempat sulit, maka Sumenep ikut terimbas.
“Kan sejak akhir tahun 2019 itu ditutup dibuka memang awal-awal atau akhir 2021, sehingga itu mengurangi jumlah wisman yang masuk Sumenep,” katanya.
Harga tiket masuk Keraton Sumenep tidak berubah hingga saat ini, dewasa Rp5.000, anak-anak Rp3.000 dan wisman Rp10.000. Sejauh ini tidak ada tambahan fasilitas, tetapi untuk perawatan tetap aktif dilakukan setiap tahunnya.
Tetapi seperti biasa, sejak awal-awal tahun ini, para pengunjung masih didominasi wisatawan lokal, khususnya dari Madura, mulai dari Sampang, Pamekasan dan Sumenep sendiri.
Pada tahun 2019 lalu, wisman yang datang masih tercatat masuk Keraton Sumenep sebanyak sekitar 309. Pada tahun 2020 tutun drastis menjadi 41 orang, sementara tahun 2021 hanya 2 orang. Kemudian masuk pada akhir 2022 ini, hanya 8 orang wisman.
”Kendati dua tahun sempat tutup, perawatan museum tetap terpelihara, sehingga pengunjung langsung bisa menikmati,” tukasnya.
Reporter: Moh Razin
Redaktur: Wawan A. Husna