KABARMADURA.ID | SUMENEP–Memasuki triwulan ketiga 2023, atau hingga 24 Juli 2023, serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumenep sangat rendah. Sejauh ini hanya mencapai 39,62 persen.
Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Pelaporan Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Sumenep Nurul Hidayah mengatakan, rendahnya serapan anggaran karena banyak kegiatan yang tidak terealisasi, termasuk proses tender di setiap organisasi perangkat daerah (OPD).
“Salah satu faktornya karena banyak program proyek fisik yang belum masuk laporan bahwa sudah kontrak atau sudah dikerjakan,” katanya, Rabu (26/7/2023).
Selain itu, karena aplikasi yang sekarang berbeda perlakuannya dengan sebelumnya. Pada aplikasi saat ini, jika belum di-approved dari OPD, tidak akan masuk ke laporan realisasi.
“Jadi kecilnya atau rendahnya serapan bisa jadi sudah dilaksanakan, hanya saja belum di-approved, lebih lengkapnya OPD yang tahu,” ucapnya.
Dirinya mengatakan, pada triwulan pertama dan triwulan kedua itu banyak yang masih berproses secara administrasi kegiatan lelangnya. Bahkan, banyak kegiatan proyek Dinas PUTR Sumenep itu terkendala proses administrasi sehingga realisasinya lambat.
“Termasuk juga OPD lain misalnya dinkes, disdik dan DPRKP dan perhubungan dan banyak OPD lainnya,” paparnya.
Ditambahkan, dari sisi pendapatan, hingga 26 Juli 2023, pagu anggarannya senilai Rp2.441.761.177.649 dengan realisasi Rp1.160.067.053.175 atau 47,50 persen. Sedangkan untuk tahun 2022 lalu, dari sisi belanja dengan pagu anggaran Rp2.752.723.076.208,00 terealisasi Rp2.364.552.041.997,17.
Sementara itu, anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Juhari menegaskan perlu adanya evaluasi mengenai serapan anggaran, apalagi saat ini sudah hampir pembahasan perubahan APBD 2023.
“Rapat evaluasi mengenai rendahnya serapan belanja modal tersebut itu perlu segera dirapatkan dan dapat dipertanggungjawabkan oleh masing-masing OPD,” singkatnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Sumenep Abdul Hamid Ali Munir mengatakan, rendahnya serapan anggaran tentunya menjadi evaluasi pada masing-masing OPD. Sebab, jika sampai triwulan ketiga anggarannya rendah, berarti kinerja OPD masih patut dipertanyakan.
“Seharusnya, hingga saat ini serapan anggaran sudah sampai separuh dari anggaran keseluruhan belanja modal,” ucap politisi PKB itu.
BELANJA DAERAH APBD SUMENEP 2023
Pagu anggaran: Rp2.706.831.359.683
Realisasi: Rp1.072.509.222.583
Sisa anggaran: Rp1.634.322.137.100
Persentase: 39,62 persen
Pewarta: Imam Mahdi
Redaktur: Wawan A. Husna