Rahasia Mempertahankan Usaha Batik Ala Fatmawati Warga Desa Pagendingan Pamekasan

News11 views

KABARMADURA.ID | Bagi sebagian individu mempertahankan bisnis keluarga lebih sulit dibandingkan merintis dari awal. Sebab bisnis tersebut tidak boleh berhenti atau mati di tangannya. Segala macam inovasi dan kreativitas harus dioptimalkan. Begitulah yang dilakukan oleh Sri Wahyuni Fatmawati Pengusaha Batik asal Desa Pagendingan.

SAFIRA NUR LAILY, PAMEKASAN

Fatmawati merupakan generasi ketiga sebagai penerus usaha batik. Bagi dia, memajukan usaha turun temurun itu tidak harus menghilangkan ciri khas batik. Meski banyak inovasi, tetap mempertahankan motif batik yang sudah menjadi ciri khasnya dari generasi ke generasi.

Salah satu ciri khasnya, batik corak gurik zaman dulu. Itulah yang membuat produknya banyak digemari. Selain itu, juga memperbaharui sistem pemasaran secara digital. Sehingga lebih mudah menjangkau konsumen.

Baca Juga:  Hentikan Bantuan Air Bersih, Pemkab Pamekasan Dinilai Ingkari Janji

Melalui langkah tersebut, produksi batiknya sudah terjual di berbagai daerah di Indonesia. “Kita jualnya berupa kain dan yang kita jual itu kualitas agar konsumen puas,” ujarnya kepada Kabar Madura.

Omset yang diterima setiap bulan berkisar Rp4 juta hingga Rp5 juta. Secara umum memang sengaja mematok harga mahal untuk penjualan batiknya. Sebab yang ditawarkan mengenai kualitas batik.

Ditegaskan, pembuatan batik menggunakan dua kali pewarnaan dan dua kali pelorotan. Sehingga warna yang dihasilkan tidak mudah luntur dan bertahan lama. Sedangkan untuk motifnya cukup beragam. Mulai dari motif Liris, Wek-Duwek, Targitar serta beberapa motif lainnya.

Baca Juga:  Mas Abe: Berdiri dalam Perjuangan seperti Tan Malaka

“Harganya dari Rp150 ribu hingga Rp1,5 juta. Tentu hal ini menjadi tantangan untuk saya dalam persaingan bisnis batik,” tuturnya.

Dia mengaku, pengelolaan usaha batik ditekuni sejak tahun 2019. Sejak itu, dirinya berupaya seoptimal mungkin untuk bersaing dengan kompetitor lainnya di bidang usaha batik. “Sebenarnya kualitas batik bagus ini bisa dilihat dari warna yang tidak pernah pudar,” paparnya.

Redaktur: Totok Iswanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *