KABARMADURA.ID | Pamekasan — Dalam rapat pleno Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan, terjadi dua peristiwa pengunduran diri, Sabtu (20/3/2023).
Tabri mengawali pernyataan mundur sebagai Ketua PWI Pamekasan karena jadi calon anggota legislatif (caleg) Dapil II (Palengaan-Proppo) dari Partai Demokrat.
Setelah itu, Hairul Anam mundur sebagai Ketua Masyarakat Pers dan Pemantau Pemilu (Mappilu). Pria asal Desa Kertagena Tengah, Kadur, Pamekasan itu mundur sebagai syarat pencalonan untuk menggantikan posisi ketua yang ditinggalkan Tabri.
Dari 44 anggota PWI Pamekasan, berdasarkan PD/PRT, terdapat 21 anggota biasa yang berhak memilih dan dipilih. Dua anggota biasa berhalangan, sehingga yang diperebutkan sebanyak 19 suara.
Setelah melewati pemilihan tertutup, akhirnya Hairul Anam terpilih secara sah menjadi Ketua PWI Pamekasan hingga 2025 mendatang. Anam yang merupakan jurnalis Kabar Madura meraih 16 suara, 1 golput, dan jurnalis Radar Madura Prengky Wirananda dapat 2 suara.
Pimpinan Rapat Pleno Machmud Suhermono mengesahkan hasil pemilihan tersebut, disaksikan langsung oleh Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim.
Usai terpilih, Anam menyatakan optimis bisa memimpin PWI Pamekasan dengan sebaik mungkin.
Optimisme tersebut karena dua alasan. Pertama, alumnus Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep itu punya referensi kepemimpinan di PWI. Yaitu dua mantan ketua sebelumnya, Abd Aziz dan Tabri S Munir.
“Saya tinggal mengombinasikan gaya kepemimpinan keduanya. Pak Aziz guru saya sewaktu di SMA. Sementara Kak Tabri adalah mentor saya sejak di Pondok Pesantren Annuqayah. Sanad keilmuan ini, tentu baik untuk PWI Pamekasan,” ujar Anam.
Alasan kedua ialah program kerja kepengurusan PWI Pamekasan sudah di-rakerkan. Anam beserta pengurus yang ada, tinggal membaca, mencermati, dan menjalankan program kerja yang belum terealisasi.
“Tentu saya tetap terbuka manakala ada ide atau gagasan tambahan program dari program kerja yang sudah ada,” tegas Dosen Praktisi Universitas Madura (Unira) itu.
“Pada hakikatnya, saya ini meneruskan kepemimpinan yang luar biasa dari Kak Tabri. Ini tantangan bagus buat saya untuk semangat mencontohnya dalam memimpin PWI Pamekasan,” ujar Anam.
Satu lagi, kata Anam, kepengurusan dan keanggotaan PWI Pamekasan dihuni oleh orang-orang hebat. Tentu ini makin menguatkan keoptimisannya untuk kemajuan PWI Pamekasan.
“Karena itu, kepemimpinan di PWI Pamekasan harus tetap berpijak pada kolektif kolegial. Yakni, semuanya punya tanggung jawab besar untuk memajukan PWI Pamekasan,” tukas Anam.
Moh Ridwan Pimpin Mappilu Pamekasan
“Terima kasih kepercayaan teman-teman,” begitulah penegasan yang disampaikan Moh Ridwan menggantikan Anam sebagai ketua Masyarakat dan Pemantau Pemilu (Mappilu) PWI Pamekasan.
Keterpilihan Ridwan merupakan hasil penunjukan dari Hairul Anam setelah sebelumnya berkonsultasi ke Tabri dan Lutfil Hakim.
“Saya akan menjalankan amanah yang diberikan PWI. Mappilu PWI Pamekasan siap melakukan pengawasan dan pemantauan Pemilu 2024, mulai dari tahapan hingga selesai,” janji Ridwan.
Ridwan menekankan agar Mappilu PWI Pamekasan netral, kritis dan tajam supaya partisipasi publik tinggi dalam hal demokrasi.
“Saya berharap peserta Pemilu sportif melaksanakan pesta demokrasi, hindari money politic,” tukasnya.
Pewarta: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Sule Sulaiman