KABARMADURA.ID | SUMENEP-Menyusutnya anggaran program pengembangan infrastruktur pendidikan mendapat kritik dari legislator di Sumenep. Karena turunnya anggaran di tahun 2023 itu ditengarai lantaran tidak optimalnya penggunaan di tahun 2022. Dana alokasi khusus (DAK) tersebut melekat Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep.
Anggota Komisi DPRD Sumenep H. Masdawi mengatakan, jika ada anggaran yang tidak terserap secara maksimal, maka itu menjadi catatan merah terhadap kinerja Disdik Sumenep. Apalagi anggaran yang ada itu bukan dari dana daerah.
“Itu kan eman, masak anggaran sudah ada malah tidak terserap. Kan itu sebuah kelalaian dalam bekerja. Kami sangat menyangkan itu terjadi,” paparnya.
Kepala Disdik Sumenep Agus Dwi Saputra mengakui bahwa jatah DAK di tahun 2023 turun signifikan dibanding tahun 2022 lalu. Tetapi dia tidak bisa menjelaskan secara detail penyebab penurunan anggaran itu.
“Tahun ini ada penurunan dari tahun sebelumnya, biasanya ini memang setiap tahun anggaran itu bisa bertambah dan bisa berkurang. Kebetulan tahun ini berkurang,” kata dia.
Dia juga mengakui terdapat kendala dalam realisasi anggaran DAK 2022. Sehingga tidak optimal. Penyebabnya ada pelaksanaan kegiatan yang anggarannya tidak terserap 100 persen, sehingga kegiatannya diganti pada perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022.
Kegiatan yang dimaksud adalah rehabilitasi SDN Kolo-Kolo 1 Arjasa. Gagalnya proyek tersebut lantaran tahapan lelangnya terlambat. Sehingga tidak memungkinkan dikerjakan hingga akhir tahun 2022.
Agus hanya berjanji penggunaan DAK tahun 2023 bakal dimaksimalkan, karena teknis realisasi anggaran tidak jauh berbeda. Salah satu jenis pembangunannya berupa rehab ruang kantor, ruang kelas baru (RKB),dan sarana lain yang membantu kegiatan belajar mengajar (KBM).
Tahun 2022 lalu, DAK yang bakal diterima Disdik Sumenep untuk PAUD senilai Rp5.139.281.000, SD senilai Rp30.066.326.000 dan SMP senilai Rp.19.387.439.000. Dana akumulasi mencapai Rp54.593.046.000.
Sedangkan untuk tahun 2023, kurang lebih Rp38 miliar. Untuk PAUD senilai Rp1 miliar, SD senilai Rp26 miliar dan SMP senilai Rp10 miliar. Mengalami penurunan Rp16,5 miliar.
“Insya Allah bakal dimaksimalkan tahun ini untuk realisasi dan kami tetap meminta masyarakat untuk ikut pengawasi proses pekerjaan. Insyaallah bakal disegerakan proses pekerjaannya,” imbuhnya.
DAK PENDIDIKAN SUMENEP
2022: Rp54.593.046.000
ALOKASI
PAUD: Rp5.139.281.000
SD: Rp30.066.326.000
SMP: Rp.19.387.439.000.
TIDAK TERSERAP: Rp350 juta
Alokasi: Rehabilitasi SDN Kolo-kolo 1 Arjasa
Gagal lantaran tahapannya lambat
2023: Rp38 miliar
ALOKASI
PAUD Rp1 miliar
SD Rp26 miliar
SMP Rp10 miliar
Pewarta: Rozin
Redaktur: Wawan A. Husna