KABARMADURA.ID | PAMEKASAN -Penambahan luas untuk program Ruang Terbuka Hijau (RTH) hingga saat ini masih terkendala ketersediaan lahan. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan, Kajian Dampak Lingkungan dan Pemeliharaan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan Agus Priambodo, Rabu (11/10/2023).
Menurutnya, capaian RTH saat ini 37,9 persen dari dua jenis RTH yang terverifikasi. Masing-masing, ruang terbuka hijau 506 hektare seperti kawasan taman kota, median jalan, hutan kota dan lainnya. Kemudian tutupan vegetasi lainnya dengan capaian 6.600 hektare, meliputi hutan rakyat, hutan milik warga dan hutan mangrove.
“Idealnya masih 40 persen dari luas kota Pamekasan. Capaian RTH yang terverifikasi jelas masih kurang. Karena kami kalah terhadap pembangunan,” ujarnya kepada Kabar Madura.
Pihaknya menuturkan, keterbatasan lahan cukup berdampak terhadap tambahan luas RTH baru. Sehingga akan berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Perhutani untuk memaksimalkan realisasi RTH. Bahkan juga mengimbau warga agar menciptakan RTH mandiri di masing-masing rumah.
“Kami tidak memiliki lahan lagi, misalnya nanti ada permintaan RTH baru harus menambah. Makanya kami bekerja sama dengan Perhutani Provinsi dan lintas sektor agar tutupan lahan itu tetap dipertahankan,” tuturnya.
Untuk diketahui, alokasi anggaran RTH tahun ini Rp 1,6 miliar. Anggaran tersebut untuk pemeliharaan taman, seperti penyiraman taman dan lainnya. Diharapkan, realisasi RTH di Pamekasan sesuai ketentuan atau ideal.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Totok Iswanto