KABARMADURA.ID | SAMPANG–Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang berencana menggabung sejumlah lembaga pendidikan tingkat sekolah dasar (SD) negeri. Rencana regrouping itu bertujuan mengefisienkan anggaran dan jumlah tenaga pengajar. Namun, sampai saat ini rencana itu belum terealisasi.
Kepala Bidang (Kabid) Guru Tenaga Kependidikan dan Kurikulum Pengembangan Bahasa Sastra (GTK dan PBS) Disdik Sampang Akhmad Mawardi mengatakan, pelaksanaan regrouping SD memerlukan payung hukum berupa peraturan bupati (perbup). Perbup itu saat ini masih disusun.
“Perbup masih sedang penyelesaian. Perbup sudah ada, cuma perlu perbaikan. Karena perbupnya masih perbup lama yang hanya mencantumkan SMA dan SMK,” ucapnya, Selasa (6/9/2022).
Meski begitu, Mawardi menyebut, beberapa persiapan untuk regrouping telah dilakukan. Salah satunya, kepala sekolah di setiap SD yang akan digabung dengan SD lain sudah tidak didefinitifkan. Kemudian, SD yang akan gabung sudah tidak lagi menerima peserta didik baru.
Sementara ini, di Sampang terdapat 516 SD negeri yang tersebar di 14 kecamatan. Namun, Mawardi tidak merinci SD mana saja yang akan dilakukan regrouping. Tetapi, dia meyakini, SD yang akan digabung dengan sekolah lain jumlahnya lebih dari 50 sekolah.
Regrouping itu akan dilakukan terhadap sekolah yang jumlah siswanya sedikit dan jaraknya berdekatan dengan sekolah lain. Dengan regrouping itu, dana bantuan operasional sekolah (BOS) tidak akan sebesar sebelumnya. Selain itu, juga akan terjadi penyederhanaan aset.
“Karena asetnya milik daerah. Terutama seperti dua sekolah yang satu halaman. Tapi saya tidak berani menarget terealisasi tahun ini. Karena ini sudah bulan September,” tegas Mawardi.
Reporter: Ali Wafa
Redaktur: Muhammad Aufal Fresky