KABARMADURA.ID | SURABAYA-Demi meningkatkan pasokan gas yang signifikan di dalam negeri, Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) KH Ma’ruf Amin meresmikan dua proyek strategis nasional (PSN) di Jawa Timur, Rabu (8/2/2022).
Dua PSN yang diresmikan adalah proyek gas Jambaran Tiung Biru (JTB) di Bojonegoro serta lapangan gas MDA dan MBH di Sumenep, Madura.
Dalam peresmian yang dilakukan di Sheraton Hotel, Surabaya, tersebut, Wapres KH Ma’ruf Amin menegaskan bahwa migas sangat berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi serta menjaga ketahanan dan kemandirian energi. Terlebih, pemanfaatan gas justru kian meningkat dibanding batubara. Gas bumi dinilai relatif lebih ramah lingkungan karena rendah emisi.
Selain itu, pasokan gas dari dua proyek tersebut, disiapkan untuk menjamin ketersediaan migas bagi industri di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Pasokan gas tersebut nantinya dimanfaatkan untuk kebutuhan industri pupuk, kebutuhan PLN, termasuk produksi methanol yang akan dipakai untuk mendukung kebutuhan industri biofuel di Indonesia.
Oleh karena itu, menurut Wapres KH Ma’ruf Amin, diperlukan strategi untuk meningkatkan pemanfaatan migas di era transisi energi.
“Pertama, realisasikan target produksi minyak bumi sebesar 1 juta barel per hari dan gas bumi 12 miliar standar kaki kubik per hari pada tahun 2030 atau lebih cepat,” ujar Wapres K.H. Ma’ruf Amin di Sheraton Hotel and Towers, Surabaya, Rabu (8/2/2023).
Transisi energi tersebut juga sebagai komitmen mengurangi emisi gas rumah kaca global. Sehingga meningkatkan penggunaan energi rendah emisi dan energi terbarukan. Namun, untuk mencapai target tersebut, perlu adanya kepastian dan kemudahan perizinan agar percepatan komersialisasi dapat segera dilaksanakan.
Menurut Wapres, kebutuhan gas untuk pupuk, pembangkit listrik, industri pupuk, dan lainnya harus dapat diidentifikasi dan dicukupi untuk mendorong tumbuhnya industri di tanah air.
Di sisi lain, penetapan harga gas bumi tertentu (HGBT) juga harus memperhatikan unsur keadilan dan keseimbangan manfaat yang diterima oleh produsen gas, industri yang menggunakan gas, dan pemerintah.
Dengan begitu, Wapres juga berpesan agar industri migas gunakan teknologi rendah rendah emisi dalam kegiatan operasinya, sehingga dapat ikut berkontribusi pada pencapaian target Net-Zero Emission.
“Saya mengapresiasi keberhasilan pembangunan kedua proyek ini yang mampu meningkatkan pasokan gas nasional sebesar 312 juta standar kaki kubik per hari, dan menyumbang penerimaan negara hingga Rp37,2 triliun selama proyek berjalan,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melaporkan progres kedua proyek ini. Total investasi lapangan gas JTB sekitar Rp22,5 triliun dengan penerimaan negara sekitar Rp23,1 triliun selama proyek berjalan. Sedangkan TKDN pada proyek ini sebesar 40 persen.
“Proyek lapangan gas JTB menyerap tenaga kerja berasal dari lokal Bojonegoro sebesar 65 persen, puncaknya mencapai 4.941 tenaga kerja lokal (dari total 7.523 tenaga kerja) pada April 2021,” ucap Arifin.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Dirjen Migas Tutuka Ariadji, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah, Bupati Sumenep Ahmad Fauzi, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi Wiko Migantoro, Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu Endro Hartanto, dan General Manager Husky- CNOOC Madura Limited (HCML) Kang An.
Pewarta: Wawan A. Husna