KABAR MADURA | Sepinya penggunaan rumah Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) di Pamekasan ditengarai karena keberadaannya hanya ada di kota. Sejauh ini, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Pamekasan hanya sekitar 11 ribu aktivasi, yang mayoritas diisi warga perkotaan.
Atas kondisi itu, Dispendukcapil Pamekasan akan mengupayakan agar daerah yang jauh dari perkotaan disediakan rumah ADM, seperti di kecamatan Waru, Pasean dan Batumarmar.
“Ini menjadi motivasi bagi kami untuk mempertimbangkan ditambahkannya rumah ADM di daerah tertentu, terkhusus daerah yang jauh dari perkotaan dan aktivasi IKD yang masih rendah,” ungkap staf Dispendukcapil Pamekasan M. Alfin Nour.
Berdasarkan data Dispendukcapil Pameksan, saat ini ada sekitar 13 ribu aktivasi yang sudah terdaftar di aplikasi IKD. Sebelumnya, pengadaan ADM tersebut menghabiskan anggaran lebih dari Rp1 miliar. Lokasinya di Jalan Kabupaten, Pamekasan, tepatnya di sisi timur kantor Sekretariat Kabupaten Pamekasan.
“Untuk membangun itu tidak mudah, harganya mahal, bersyukur kita mendapatkan hibah dari pemerintah provinsi dan direktorat jenderal pusat,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan Imam Hosairi memprediksi, rencana penambahan rumah ADM sepertinya tidak akan terlaksana dikarenakan anggaran yang tidak memungkinkan. Namun, jika rencana rencana penambahan akan dilaksanakan tahun 2025 mendatang, dimungkinkan akan dianggarkan.
“Sepertinya untuk tahun ini tidak akan bisa, karena anggarannya tidak ada, tidak tahu kalau tahun depan mungkin bisa,” ucap Hosairi.
Untuk diketahui, keberadaan rumah ADM memang dirancang pemerintah sebagai sarana fasilitas dalam mempermudah proses kebutuhan administrasi dokumen kependudukan warga Pamekasan.
Penambahan ADM tersebut akan menyesuaikan dengan kemampuan anggaran yang dialokasikan. Rumah ADM itu juga menyediakan beberapa layanan dalam memudahkan pengurusan dokumen seperti pelayanan pengurusan, tanpa harus turun dari kendaraan, pelayanan ngobrol bareng dan konsultasi, serta beberapa pelayanan lainnya.
Pewarta : Moh. Farid
Redaktur: Wawan A. Husna