KABARMADURA.ID | Kepedulian dan semangat mengabdikan diri menjadi fondasi utama berdirinya komunitas Rumah Pintar. Komunitas yang diinisiasi oleh Aminullah itu berada di Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan. Dengan tagline ‘Solusi Cerdas Generasi Berkualitas’, gerakan Rumah Pintar fokus untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di desa setempat, baik dari segi pendidikan ataupun kesejahteraan sosial.
SAFIRA NUR LAILY, PAMEKASAN
Berdiri sejak tahun 2020 lalu, Rumah Pintar mampu memberi warna dalam menunjang peningkatan SDM di Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan. Sentuhan itu, dilakukan dengan beragam kegiatan, salah satunya bimbingan pendidikan yang difokuskan kepada anak usia dini, anak-anak, dan orang tua.
Bimbingan yang diberikan bermacam-macam. Misalnya, kepada anak-anak, Rumah Pintar memberikan materi pembelajaran yang tidak diajarkan di sekolah ataupun materi yang sulit dipahami di sekolah, kreativitas, budaya, dan lainnya.
Sementara khusus orang tua, bimbingan dilakukan berupa membatik, wirausaha, dan parenting. Selain itu, ada juga kegiatan-kegiatan sosial yang bisa membantu meningkatkan kesejahteraan sosial penduduk sekitar, seperti berbagi kepada sesama.
“Bimbingan dan kegiatan dilakukan setiap seminggu sekali, tepatnya setiap hari Jumat. Pemenuhan kebutuhan di setiap kegiatan, kita iuran. Karena komunitas ini bentuknya relawan, jadi tidak ada gaji,” ungkap Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Trabiyah (STIT) Al Ibrahimy Bangkalan itu.
Aminullah mengatakan, sejatinya komunitas ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pelosok dari segi pendidikan dan sosial. Terlebih, alasan mendasar yang membuatnya memiliki tekad mendirikan komunitas itu, karena akses untuk mendapatkan pendidikan yang layak, media untuk bertumbuh dan mengasah kreativitas anak-anak maupun orang tua di desanya sangat sulit didapatkan.
“Dari itu semua, maka didirikanlah Rumah Pintar yang berdomisili di Dusun Sekgerse, Desa Palengaan Laok ini,” jelasnya kepada Kabar Madura, Minggu (2/7/2023).
Seiring waktu, Amin melakukan berbagai inovasi dalam yang dia terapkan di komunitasnya itu. Di antara yang belum lama diterapkannya, yakni berupa desa menulis. Gerakan untuk meningkatkan literasi di desanya itu mengusung tema ‘satu rumah satu buku, satu desa seribu buku’.
Dalam program tersebut, Amin berupaya mendorong produktivitas berkarya dan memfasilitasi penerbitan buku secara gratis. Sejauh ini, Amin mengungkapkan, sudah ada satu orang yang karya novelnya telah diterbitkan lengkap dengan international standard book number (ISBN). Sementara beberapa orang lainnya, masih dalam proses.
Dia berharap, dengan adanya wadah itu, masyarakat di daerahnya bisa berkembang dan maju.
Lebih lanjut, Amin mengungkapkan, meski komunitasnya hanya fokus pada dua bidang, yakni pendidikan dan sosial, pihaknya terus berupaya memberikan dampak positif bagi warga setempat.
Imbasnya, anak yang dibimbing di komunitasnya itu unggul dalam pencapaian prestasi di sekolahnya masing-masing dan lebih produktif. Sejauh ini, terdapat 40 anak yang berada di bawah bimbingan Rumah Pintar tersebut.
Redaktur: Moh. Hasanuddin