KABAR MADURA | Sepanjang Januari-Mei 2024, Satuan Polisi Pamong Praja Dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Pamekasan mencatat terdapat 17 kasus kebakaran yang terjadi di wilayahnya.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Satpol-PP dan Damkar Misyanto mengatakan, dalam lima bulan terakhir, kasus kebakaran yang paling banyak terjadi pada Januari 2024, yakni 7 kasus. Kemudian pada April, 5 kejadian. Sementara Februari dan Mei, masing-masing 2 kejadian, dan pada Maret hanya 1 kejadian.
Melihat melonjaknya kasus kebakaran ini, pihaknya telah menyiapkan beberapa program, seperti sosialisasi pencegahan dini, pemetaan rawan kebakaran, serta imbauan terhadap pengusaha untuk memiliki alat bantu pemadam kebakaran sejak dini.
“Saat ini masih terbilang rendah, karena memang mulai kemarin masih ada sisa musim hujan,” ungkapnya.
Misyanto mengaku, mayoritas penyebab kebakaran karena korsleting listrik, dan sebagian yang lain masih dalam tahapan penyelidikan.
Berdasarkan data laporan bulan lalu, penanganan kasus kebakaran paling lambat terjadi di daerah Pantai Utara (Pantura), sehingga perlu penanganan dini dari masyarakat setempat.
“Kebakaran seringkali melalap perumahan atau rumah warga, lahan kosong, perkebunan dan pertokoan, seperti yang terjadi di Pasar Waru 30 Maret 2024 lalu,” ujarnya, Minggu (9/6/2024).
Maka sebab itu, Misyanto berharap masyarakat bisa memahami kondisi petugas yang hanya berpusat di daerah perkotaan. Perlu diketahui, pembentukan posko penanganan di tahun ini masih gagal terealisasi.
“Tahun ini, rencana kita gagal untuk membentuk posko pemadam kebakaran di wilayah utara. Makanya kami berharap masyarakat bisa memahami itu,” tandasnya.
Pewarta: Moh. Farid
Redaktur: Sule Sulaiman