KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Sekolah Dasar (SD) Negeri Bugih III Pamekasan menciptakan sadar lingkungan bersih dengan cara membiasakan siswa mengelola sampah plastik di lingkungan sekolah.
Kepala SDN Bugih III Pamekasan Siti Jamus mengatakan, pembiasaan yang dilakukan itu untuk memberikan edukasi kepada siswa dalam menekan penggunaan sampah plastik.
Sekolah selalu menyediakan air minum galon di masing-masing kelas untuk diisi ke botol air yang dibawa para siswa. Upaya itu diharapkan agar siswa tidak membeli air dengan kemasan plastik.
Akan tetapi, jika masih ada siswa yang menggunakan air dengan kemasan plastik, pihaknya membuat aturan bahwa sampah plastik tersebut harus dibuang pada tempat yang sudah disediakan. Kemudian, sampah-sampah plastik tersebut sebagian ada yang dijual dan ada pula yang dibuat kerajinan tangan.
“Sebagian kami timbang dan hasilnya ditaruh di kas sekolah. Sebagian juga ada yang dibuat kerajinan tangan untuk dipajang di dalam kelas dan yang buat itu siswa. Untuk sampah-sampah lainnya dibuang,” terangnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan kerja bakti yang dilakukan setiap tiga pekan sekali, mulai dari bersih-bersih lapangan, toilet, menyiram tanaman sekolah, dan lain sebagainya.
Hal tersebut diakui Siti Jamus untuk melatih siswa agar menjaga kebersihan di lingkungan sekitar. Menurutnya, sejauh ini pihaknya hanya melakukan pendampingan dan arahan kepada siswa.
Dia juga menyebut, sekolah yang dipimpinnya itu masih dalam proses persiapan menuju sekolah adiwiyata tingkat nasional, setelah sebelumnya berhasil lolos di tingkat provinsi pada tahun 2020.
Jamus berharap, sekolahnya tersebut bisa berhasil lolos sekolah adiwiyata tingkat nasional dalam waktu dekat dengan dukungan dari pemerintah kabupaten setempat.
“2018 juara satu sekolah adiwiyata tingkat kabupaten. 2020 lolos di provinsi. Yang nasional ini gagal kemarin, karena datanya ada yang kurang. Semoga sebelum saya pensiun, sekolah ini bisa lolos di tingkat nasional, dan sampai pada sekolah adiwiyata mandiri,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan Subaidi mengatakan, menciptakan lingkungan sadar kebersihan merupakan keharusan bagi semua pihak, tidak terkecuali para siswa yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Untuk itu, pihaknya berharap seluruh satuan pendidikan di lingkungannya terus berupaya dalam memberikan edukasi kepada siswa untuk bisa menekan penggunaan sampah yang berlebihan seperti yang dilakukan oleh pihak SDN Bugih III Pamekasan.
Subaidi juga mengaku, pihaknya terus mendorong terealisasinya sekolah adiwiyata di Pamekasan secara merata dengan cara melakukan pembinaan atau bimtek khusus ke sekolah-sekolah. Ia berharap, adanya sekolah adiwiyata itu bisa menciptakan komunitas sekolah yang cinta lingkungan.
Semua sampah yang ada, juga diharapkan bisa didaur ulang dengan cara kreatif. Seperti, sampah anorganik menjadi kerajinan tangan atau sampah organik yang bisa dijadikan pupuk.
“Sekolah adiwiyata itu bukan lomba, tapi sebuah keharusan untuk menciptakan embrio sekolah pecinta lingkungan. Melalui pengolahan sampah itu, diharapkan bisa menekan reduce,” terang Subaidi.
Reporter:14M65
Redaktur: Wawan A. Husna