Sekolah Kembali Disegel Warga, KBM Siswa Terpaksa Mengungsi Lagi

KABARMADURA.ID | BANGKALAN-Akibat sengketa lahan yang tidak kunjung rampung, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pettong 1, Kecamatan Tanah Merah, Bangkalan, kembali disegel oleh warga.  Penyegelan dilakukan atas nama ahli waris tanah.

Kejadian tersebut merupakan kali keduanya dalam dua bulan terakhir. Penyegelan pertama terjadi pada 10 Oktober 2022 lalu. Sedangkan yang kedua sejak 8 November hingga kini.

Banner Iklan Stop Rokok Ilegal

Pelaksanaan tugas (Plt) Kepala Sekolah (Kasek) SDN Pettong 1 Imam Taufik membenarkan adanya kejadian tersebut. Penyegelan itu sudah berlangsung selama satu pekan. Selama disegel, guru dan siswa harus menumpang di rumah warga untuk melangsungkan kegiatan belajar mengajar (KBM).

“Kebetulan di depan sekolah itu juga salah satu ahli waris, jadi sementara ditempatkan di sana,” ungkap Imam melalui sambungan telepon, Selasa (15/11/2022).

Baca Juga:  It’s never too late to have it proper

Diakuinya, karena dilakukan di luar sekolah, KBM tidak bisa optimal. Sebab, selain hanya memanfaatkan fasilitas seadanya, situasi tidak bisa kondusif seperti halnya ketika belajar di dalam kelas. Akan tetapi, karena keterpaksaan, KBM tetap haru dijalankan.

“Kalau jam pelajaran tetap seperti biasa, hanya berpindah tempat saja dari sekolah lalu menumpang di rumah warga,” imbuh Imam.

Menurutnya, kondisi yang terjadi di sekolahnya sangat memprihatinkan. Sehingga harus ada penyelesaian. Meski begitu, dia mengaku tidak mengetahui bagaimana kelanjutan kasus sengketa lahan yang terjadi di sekolah itu.

Baca Juga:  Keterwakilan 30 Persen Perempuan Belum Terpenuhi, Bawaslu Perpanjang Pendaftaran Panwascam

“Tidak tahu kasus sengketanya bagaimana, sudah selesai atau tidak kami tidak tahu. Yang jelas, solusi dari Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan sementara waktu akan disatukan di sekolah terdekat. Bukan dimerger, cuma untuk KBM sementara,” ujar Imam.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Sarana dan Prasarana (Sarpras) SD Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan R. Adi Purnomo menuturkan, pihaknya sedang berupaya mencari jalan keluar dari kasus sengketa lahan yang berujung pada penyegelan sekolah itu.

“Kami sudah melakukan komunikasi dengan ahli warisnya. Tapi belum ada kesepakatan, nanti akan kami infokan kalau ada informasi lanjutannya,” tuturnya.

Reporter: Fathurrohman

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *