Selain Badai, Pulau Masalembu Diserang Hama Tikus Ekstrem

News, Headline111 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID | SUMENEPMasyarakat Pulau Masalembu masih mengeluhkan kekurangan pangan. Selain cuaca buruk, lahan pertanian warga pulau terpencil itu sedang diserang hama. Hal itu mengakibatkan warga tidak bisa menanam makanan pokok seperti jagung, singkong, padi, serta lainnya.

Salah satu warga Masalembu, Mohammad Albar, mengatakan bahwa hama tikus menjadi penyebab masyarakat tidak bisa menanam jenis tumbuhan makanan pokok serta lainnya.

“Saya selalu menanam jagung, singkong serta lainnya tapi tidak ada hasil, ini bukan hanya saya, tapi masyarakat Masalembu,” katanya, Rabu (8/3/2023).

Kondisi serangan hama tikus tersebut sudah berlagsung lima tahun terakhir. Sehingga harapannya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep dapat membantu dan memberikan solusi  untuk mengatasi masalah tersebut.

“Masyarakat hanya mengandalkan melaut atau menangkap ikan, nah ketika ada cuaca buruk seperti saat ini (badai, red) tidak bisa melaut dan cenderung kekurangan pangan, karena sudah tidak bekerja,” kata Albar.

Baca Juga:  Gelar Internalisasi Pengasuhan Balita, Upaya Pemkab Pamekasan Tekan Angka Stunting

Dia menegaskan, tikus-tikus di Masalembu bukan hanya memakan buahnya, tetapi pohon-pohonnya.

“Nah ini, saya mewakili masyarakat Masalembu agar pemerintah tidak diam dalam hal ini,” tegas dia.

Seorang ketua kelompok tani di Masalembu itu juga mengakui sudah menerima puluhan juta hasil sumbangan masyarakat untuk memberantas hama tikus. Namun, karena tikusnya sangat banyak, sehingga tidak dapat memberantas semua.

Dia meminta perlu adanya tim atau ahli yang dapat memberantas hama tikus tersebut, karena para petani sudah tidak berdaya lagi, termasuk pohon kelapa dan pohon pisang rata-rata dimakan tikus.

“Dan ini segera diatasi agar masyarakat bisa menanam sendiri tanpa harus selalu beli makanan,” kata pendaping PKH itu.

Menurutnya, kondisi masyarakat Masalembu hingga saat ini masih sangat memprihatinkan. Para sarjana-sarjana memilih tidak pulang kampung karena kondisinya sangat memprihatinkan.

“Yang ada di sini rata-rata putus sekolah, yang pekerjaannya paling banyak adalah petani. Jadi, butuh dukungan pemerintah,” paparnya.

Baca Juga:  Kandidat Wakil Ketua DPRD Sumenep dari PKB Mengerucut ke Satu Nama

Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Sumenep Juhari sangat menyayangkan atas kondisi tersebut. Dirinya perlu meminta laporan secara tertulis tentang kondisi tersebut.

“Kalau ada laporan tertulis nanti kami sambungkan pada dinas terkait,” ujarnya.

Menurutnya, hal itu ada kaitnnya dengan penyuluh pertanian di Masalembu dan pihak camat perlu memberikan informasi tentang kondisi masyarakat Masalembu.

“Hal itu, pemerintah yang bertugas di Masalembu perlu koordinasi intens, dan dinas terkait perlu gerak capat dalam hal seperti itu,” ucap politisi PPP itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep Arif Firmanto dan Camat Masalembu Sumenep Ahmad Auza’i Rahman belum berhasil dikonfirmasi. Saat dihubungi melalui aplikasi WhatsApp tidak ada respon.

Pewarta: Imam Mahdi

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *