KABARMADURA.ID | PAMEKASAN- Tahun ini Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan memperoleh alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau i (DBHCHT) Rp27 miliar dari total dana Rp134,9 miliar. Hanya saja, pada sisa sebulan anggaran masih ada 15 persen anggaran belum terserap. Sebab masih tahap pengajuan pencarian ke bagian keuangan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DKPP Pamekasan Nolo Garjito mengaku, ada beberapa jenis kegiatan dengan sumber anggaran dari DBHCHT. Masing-masing, program Sekolah Lapang (SL), kegiatan irigasi, kegiatan pembelian pupuk cair, dan pembangunan fisik berupa jalan usaha tani (JHT).
“Per Nopember sudah 85 persen, dari total anggaran Rp27 miliar, tapi ada sekitar 15 persen yang belum,” ujarnya kepada Kabar Madura, Kamis (30/11/2023)
Diakuinya, dari berbagai program tersebut sudah tuntas pelaksanaan kegiatannya, terkecuali program Jalan Usaha Tani (JUT) yang belum terlaksana. Secara umum untuk pembangunannya sudah dikerjakan. Sebab masih proses pengajuan pembayaran ke bagian keuangan. Namun dipastikan Desember 2024 sudah maksimal untuk penyerapan anggaran DBHCHT.
“Kalau pekerjaannya sudah selesai, tapi sedang proses amprah,” jelasnya.
Secara terperinci, alokasi anggaran yang diperuntukkan untuk JUT Rp1,6 miliar. Per paket dialokasikan dana Rp100 juta. Sedangkan untuk mekanisme pekerjaan melalui penunjukan langsung (PL). “Jadi untuk penentuan titik itu kami survei ke lapangan,” tegasnya.
Pewarta; Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Totok Iswanto