Serba Kekurangan, Balai Benih Ikan di Sumenep Tidak Bermanfaat bagi Pembudidaya

News284 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID | SUMENEP-Anggota Komsi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Juhari menilai, keberadaan Balai Benih Ikan (BBI) di Sumenep tidak ada manfaat terhadap masyarakat Semenep. Padahal keberadaannya difungsikan agar masyarakat tidak membeli benih ikan di luar Sumenep.  Gedung tersebut sudah dibangun sejak 2015 silam.

“Saat ini masih banyak pembudidaya yang membeli bibit hingga ke luar Madura,” kata Juhari, Selasa (14/2/2023).

Bahkan, pusat benih ikan di Dinas Perikanan (Diskan) Sumenep itu selama hampir 9 tahun tidak diminati masyarakat. Selain itu, keuntungan terhadap pemerintah serta pada masyarakat sangat minim. Sehingga menurut Juari, perlu menjadi evaluasi, apakah kurang sosialisasinya terhadap masyarakat.

“Kami akan evaluasi nanti, bisa jadi meminta untuk dirapatkan bersama dinas terkait,” ungkap Juhari untuk langkah selanjutnya.

Baca Juga:  Diskan Sumenep Tiadakan Bantuan Cool Box Berdalaih Nihil Anggaran

Fungsional Pengelola Ikan Ahli Muda Diskan Sumenep Moh. Subhan Hedir juga mengakui bahwa BBI di Sumenep masih sepi peminat. Alasannya, pembudidaya lele di Sumenep sangat banyak. Sedangkan stok bibit sangat sedikit, belum memenuhi kebutuhan masyarakat pembudidaya. Akibatnya, pembudidaya lebih memilih membeli di Jawa.

Selain kekurangan stok, BBI juga kekurangan air dan kolamnya tidak memadai.

“Bukan tidak ada yang beli bibit di sini, tetapi BBI mengalami keterbatasan bibit, ini sebagian masyarakat memesan dan membeli 6 ribu bibit lele, harganya Rp200 per ekor,” urai Subhan.

Diakui Subhan, terdapat 207 pembudidaya ikan di Sumenep masih sering kekurangan benih ikan. Sehingga, pihaknya berusaha mendatangkan benih dari luar Sumenep.

Baca Juga:  Rawat Ayahnya yang Lumpuh, Janda di Palengaan Pamekasan Tidak Pernah Tersentuh Bantuan

“Saat ini berfokus pada ikan lele dan ada sebagian ikan nila yang pusat benih ikan tersebut dari luar Pulau Madura, di antaranya Kabupaten Gresik, Kabupaten Kediri, dan lainnya,” paparnya.

Kepala UPTD Perikanan Budidaya Air Tawar (Diskan) Sumenep Yusuf Masri juga mengakui BBI di Sumenep belum bisa berfungsi optimal. Rata-rata masyarakat membeli benih di luar Sumenep.

“Tujuan adanya BBI untuk peningkatan produksi benih ikan kolam produksi dan penambahan induk benih ikan. Kenyataannya, masih belum ada perkembagan. Sehingga Diskan masih berupaya untuk memaksimalkan BBI itu,” kata Yusuf.

Pewarta: Imam Mahdi

Redaktur: Wawan A. Husna

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *