KABARMADURA.ID | Sebuah kota akan hebat, bila manusianya hebat. Karena sumber daya manusia (SDM) penunjang segala bentuk pembangunan. Filosofi itulah yang menjadi orientasi dibentuknya Gabungan Mahasiswa Sampang (Gamasa).
ALI WAFA, SAMPANG
Gamasa berdiri pada tahun 2016. Lahirnya organisasi daerah (orda) itu dibidani oleh sejumlah mahasiswa Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan. Selama delapan tahun terakhir, Gamasa terus konsisten melahirkan generasi penggerak untuk perubahan Sampang di masa depan.
Kini, delapan tahun sudah usia Gamasa. Bukan waktu yang singkat. Lima kali pergantian kepengurusan membuat Gamasa tumbuh sebagai organisasi yang cukup produktif. Mahasiswa yang tergabung di dalamnya dari beberapa perguruan tinggi, mereka berasal dari Kota Bahari.
Pada Minggu 19 Maret 2023, Gamasa kembali menyegarkan kepengurusannya. Puluhan penggerak itu dilantik di Pendopo Trunojoyo Sampang. Bupati Sampang Slamet Junaidi menjadi saksi pengukuhan pengurus Gamasa periode 2022-2023.
“Kami punya tanggung jawab menyiapkan SDM yang siap menghadapi perubahan. Cita-cita kami sama, yaitu membangun kota kelahiran,” ucap Ketua Umum Gamasa yang baru saja dilantik, Muhammad Suhri.
Menurut mahasiswa UIM Pamekasan itu, lahirnya Gamasa adalah keniscayaan. Gamasa harus ada untuk menjadi lokomotif perubahan. Pendidikan, kesehatan, ekonomi dan pembangunan manusia menjadi objek misi Gamasa untuk terus ditingkatkan.
Bagi Suhri, kunci keberlangsungan Gamasa adalah kesamaan spirit dan cita-cita. Menyatukan berbagai mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi bukan sesuatu yang mudah. Namun saat menjadikan kota kelahiran sebagai magnet, mereka akan terpanggil untuk ikut berjibaku.
Gamasa sengaja diproyeksikan sebagai mesin penghasil generasi unggul. Proses kaderisasi di dalamnya digelar secara konsisten. Kematangan akademik dengan menitikberatkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi cara Gamasa mengejar cepatnya perubahan.
“Kami ingat pepatah lama. Menjadi apapun kita, sukses seperti apapun kita, jangan sampai lupa dari mana kita berasal,” pungkas Suhri.
Redaktur: Moh. Hasanuddin