KABARMADURA.ID | SAMPANG-Guna mempersiapkan diri untuk menerapkan Kurikulum Merdeka di semua sekolah, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) dan Forum Kelompok Kerja Guru (FKKG) Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, menggelar Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Keprofesian berkelanjutan Implementasi Kurikulum Merdeka bagi Kepala Sekolah (Kepsek) dan Guru Kecamatan Torjun.
Kegiatan yang digelar mulai tanggal 26-28 Januari 2023 bertempat di aula Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Torjun Sampang. Diikuti 152 peserta, yang terdiri dari 25 orang kepsek, 70 orang guru TPG, dan 58 orang guru non-TPG. Hadir Langsung Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang beserta rombongan.
Ketua KKKS Kecamatan Torjun Yusuf menuturkan, pelatihan implementasi kurikulum Merdeka itu bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepsek dan guru dalam rangka memahami implementasi Kurikulum Merdeka secara maksimal. Selain itu, mendukung program digitalisasi sekolah.
Tujuan lainnnya adalah untuk membina dan mengembangkan kesadaran literasi digital kepsek dan guru dalam mempersiapkan tenaga pendidikan yang berkualitas dan mampu membangun motivasi yang kuat dalam menghadapi masa kini dan yang akan datang.
“Para kepsek dan guru yang mengikuti diklat implementasi Kurikulum Merdeka ini agar bersungguh-sungguh dan sebaik-baiknya, sehingga nantinya dapat diterapkan di lingkungan sekolah masing-masing,” kata Yusuf kepada Kabar Madura, Kamis (26/12/2023).
Sementara itu, Kepala Disdik Sampang Edi Subinto mengungkapkan, kegiatan itu merupakan kewajiban bagi guru dan kepsek yang menerima tunjangan sertifikasi guru. Para kepsek dan guru yang mengikuti diklat itu dalam rangka untuk persiapan pelaksanaan Kurikulum Merdeka.
Sebab, untuk jenjang sekolah dasar (SD) tahun pelajaran 2022 -2023, sebagaimana arahan dari pemerintah pusat, masih menunjuk sebagai pilot project di masing-masing kecamatan. Pelaksana Kurikulum Merdeka di Sampang masih 59 sekolah yang tersebar di 14 kecamatan.
“Harapan kami, dengan diadakannya palatihan di Kecamatan Torjun dan wilayah lainnya, nanti pada tahun 2023-2024 semua lembaga sudah mampu dalam melaksanakan Kurikulum Merdeka ini,” harapnya.
Sambung Edi, dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka tersebut, masing-masing di sekolah itu memiliki peran tersendiri yang sudah diberikan tuntunan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk dipelajari oleh setiap sekolah. Para kepsek dan guru dituntut dapat memahami peran dan fungsinya, maka pasca pelatihan ini, semua sekolah bisa menerapkan Kurikulum Merdeka dengan baik dan lancar.
Pewarta: Subhan
Redaktur: Wawan A. Husna