Soroti Permainan Kasar Timnas Vietnam, Presiden Madura United: Sepak Bola Adalah Respek

Olahraga96 views

KABARMADURA.ID | Prof. Dr. Achsanul Qosasi (AQ) bersuara lantang. Presiden Madura United FC ini menyoroti Timnas Indonesia U-23 yang gagal mengalahkan Vietnam pada babak adu penalti di Piala AFF U-23, Sabtu (26/8/2023).

Prof. AQ meminta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mempertimbangkan keikutsertaan Timnas Indonesia di Piala AFF.

Pria kelahiran Desa Daramista, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep ini menyayangkan nihilnya kartu saat pemain Timnas U-23 Vietnam Nguyen Hong Phuc terlihat jelas dalam kamera melakukan pelanggaran keras.

Pemain bernomor punggung 20 itu tampak sengaja menyikut bagian belakang kepala Haykal Alhafiz. Haykal yang kesakitan kemudian sempat terjatuh.

Baca Juga:  Nyaman di Madura United, Jordy Wehrmann Nyatakan Siap Dinaturalisasi

Prof. AQ kemudian berharap Nguyen Hong Puch mendapatkan sanksi dari AFF bahkan AFC. Itu akibat perilakunya yang tidak terpuji saat laga final Piala AFF kemarin.

“Jika pemain ini tidak mendapatkan sanksi dari AFF, Indonesia harus bersuara dan mempertimbangkan untuk tidak terlibat lagi dalam Turnamen AFF,” tegas Prof. AQ, Minggu (27/8/2023).

Banner Iklan

“Setelah melanggar, mestinya dia mendatangi Haykal dan menunjukkan respeknya. Sepak bola adalah respek,” tukasnya.

Suporter: Terima Kasih, Presiden!

Penegasan Prof. AQ tersebut mendapat apresiasi dari suporter Madura United, Munadi. Para suporter sangat mendukungnya.

Baca Juga:  Finishing Touch dan Konsentrasi Pemain Madura United Jadi Atensi

Pentolan suporter Taretan Dhibik ini mengaku tidak terkejut dengan ketegasan Prof. AQ. Sebab, menurutnya, Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI tersebut menjadikan sepak bola sebagai alat persahabatan.

“Bahkan, beliau sering mewarning suporter agar menjunjung tinggi persaudaraan. Jika sampai ricuh hingga merenggut nyawa, maka Prof. AQ tidak ragu membubarkan tim,” ungkap Munadi.

Atas hal itu, Munadi berharap suara lantang Prof. AQ betul-betul diperhatikan oleh PSSI.

“Jangan lihat beliaunya, tetapi PSSI harus menjaga marwah Timnas Indonesia,” tukasnya.

Pewarta: Syahid Mujtahidy

Redaktur: Hairul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *