Sudah Diresmikan, Sentra PKL Pamekasan Kurang Diminati Pedagang

News180 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID | PAMEKASANSentra pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Kesehatan, Pamekasan, belum difungsikan seratus persen. Dari 240 kios yang tersedia, hanya ada 3-6 kios yang dihuni. Namun sentra PKL di lahan bekas rumah sakit itu sudah diresmikan pada 22 Januari 2023 lalu. 

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Ketenagakerjaan (Diskop UKM dan Naker) Pamekasan Muttaqin melalui sekretarisnya, Vendhy Christyawan, mengatakan bahwa banyaknya kios yang kosong itu disebabkan para PKL yang masih belum siap pindah. Pasalnya, para PKL itu masih merasa nyaman dengan lokasi dagang yang semula. 

Selain itu, juga karena pendataan PKL yang akan menempati sentra belum sepenuhnya terverifikasi. Diakui Vendi, dari daya tampung 240 kios itu, hanya ada 182 PKL yang terverifikasi layak menempati sentra tersebut. Selebihnya, tidak terverifikasi karena data yang digunakan menggunakan data 2019, sehingga harus didata ulang.  

Dari verifikasi ulang itu, ada 182 PKL yang terdata. Mereka adalah PKL yang sebelumnya berjualan di Taman Monumen Arek Lancor. Sedangkan sejak Taman Monumen Arek Lancor ditutup, lokasi mereka banyak berpencar.

Baca Juga:  Dukung Ketahanan Pangan ala Kapolres Pamekasan, Terlibat Menanam Jagung hingga Beternak Lele

“Relokasi PKL ini memang butuh waktu bagi PKL itu sendiri, terkait kesiapannya dan hal-hal lain,” terangnya kepada Kabar Madura. 

Nantinya, Diskop UKM dan Naker Pamekasan akan menambah PKL baru untuk melengkapi sisa kios yang tidak berpenghuni itu. Sementara untuk kios yang berpenghuni atau sudah terdata tapi belum ditempati, akan diberikan jangka waktu selama dua bulan. Jika masih tidak ditempati, status kepemilikan akan digantikan kepada PKL baru.

Sementara itu, Ketua Dewan Penasehat Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Cabang Pamekasan Nur Faisal mengatakan, ketidaksiapan para PKL dipindah karena denah desain bangunan sentra yang dianggap tidak strategis. Menurut Faisal, sejauh ini pemerintah setempat tidak melibatkan PKL dalam proses desain bangunannya. 

Akibat tidak cocok dengan desainnya itu, muncul kekhawatiran dari PKL. Mereka menganggap, kios yang banyak pengunjung hanya di bagian depan.  Dirinya menekankan, pemkab harus melakuka evaluasi terkait pemafaatan sentra PKL tersebut. 

“Yang kedua, karena sebagian PKL tidak membutuhkan kios, mereka hanya membutuhkan lapangan seperti tukang jasa sewa mainan. Bahkan, ada yang bilang kios itu cocoknya untuk pedagang daging di pasar. Nah, dari sini jangan sampai serapan anggaran besar itu, tidak memiliki asas manfaat yang jelas. ” kata Faisal

Baca Juga:  Rumahnya Rusak akibat Galian C, Warga Sumenep Rugi Puluhan Juta

SENTRA PKL BARU PAMEKASAN

  • Diresmikan pada 22 Januari 2023
  • Disediakan untuk PKL dari Monumen Arek Lancor
  • Daya tampung sebanyak 240 kios 
  • 182 PKL yang terverifikasi layak menempati
  • Namun hanya 6 kios yang dihuni

 

PENYEBAB PKL ENGGAN PINDAH

Versi Diskop UKM dan Naker Pamekasan:

  • PKL belum siap pindah, nyaman dengan lokasi semula 
  • Pendataan belum hasil verifikasi terbaru, atau hasil pendataan 2019
  • PKL terlanjur pindah dari Monumen Arek Lancor sejak ditutup dan terpencar di banyak lokasi

Versi APKLI Cabang Pamekasan:

  • Denah desain bangunan dianggap tidak strategis
  • PKL tidak dilibatkan dalam proses desain bangunannya
  • PKL menganggap kios paling depan yang banyak pengunjungnya
  • Sebagian PKL tidak membutuhkan kios, mereka hanya butuh lapangan, seperti tukang jasa sewa mainan

Pewarta: Safira Nur Laily 

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *