KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Program Beasiswa Santri untuk tahun depan terancam ditiadakan. Pasalnya, hingga saat ini ketersediaan anggaran untuk program tersebut masih menunggu porsi anggaran yang tersedia. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan Ridwan, Kamis (30/11/2023).
Menurut Ridwan, pihaknya hanya sebagai pelaksana saja. Sementara segala keputusan ada pada pengambil kebijakan. Apabila nantinya dianggarkan kembali, kemungkinan besar sifatnya untuk menuntaskan yang kelas VII dan kelas VIII yang sekarang. Artinya, tidak ada penambahan penerima baru.
“Tidak bisa memastikan untuk tahun depan. Jadi belum ada perencanaan apa-apa. Tapi, kalau dianggarkan kembali kemungkinan besar sifatnya menuntaskan, bukan menambah baru,” ungkap Ridwan.
Sejauh ini, terdapat 5.104 santri yang mendapatkan manfaat program tersebut, masing-masing santri mendapatkan Rp500 ribu per bulan. Ridwan menegaskan, tidak ada kendala yang cukup signifikan dalam proses pencairannya, hanya saja terkadang kelengkapan dokumen kurang, sehingga berpengaruh terhadap waktu proses pencairannya.
Saat ini, lanjut Ridwan, pencairan yang belum terealisasi hanya bagi santri yang di kelas VII, sebab dokumennya belum lengkap, yakni sebanyak 451 penerima.
“Pencairannya langsung ke rekening penerima. Realisasinya setiap enam bulan sekali. Jadi dalam satu tahun masing-masing penerima mendapatkan Rp6 juta. Untuk jumlah pesantrennya ada 111 pesantren penerima bantuan itu,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan Imam Hosairi menyatakan, pihaknya tetap memperjuangkan program itu tetap terlaksana tahun depan. Sebab, selama ini dalam realisasinya cukup efektif untuk menunjang peningkatan pendidikan di Pamekasan.
“Kami perjuangkan agar teranggarkan kembali dengan anggaran yang tidak berkurang. Tapi tentu menyesuaikan dengan porsi anggaran yang tersedia dan efektivitas program,” tutur politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Sule Sulaiman