Terapkan 3R Bejo, SDN Teja Barat 3 Mampu Hasilkan Kompos Organik 

Pendidikan77 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID  | PAMEKASAN-Sekolah Dasar Negeri (SDN) Teja Barat 3 berupaya menekan penggunaan sampah plastik dengan konsep 3R bejo (reuse, reduce, dan recycle bikin enjoy). 

Konsep tersebut merupakan penggunaan sampah kembali yang masih dapat difungsikan, menekan atau mengurangi sampah, dan mendaur ulang sampah dengan tanpa tekanan. 

Menurut Kepala SDN Teja Barat 3 Mulyanti, dibutuhkan pembiasaan kepada para siswa dalam penerapan metode tersebut. 

Dia mengatakan, sudah banyak yang dihasilkan oleh siswanya terkait penerapan 3R itu. Seperti penerapan metode reuse yang berhasil dibuat menjadi bola lampion, rak buku, dan kursi dari sampah yang dipadatkan. 

Sedangkan untuk metode reduce, pihaknya bisa mengurangi penggunaan sampah plastik dengan cara menganjurkan siswa membawa bekal dari rumah. Shingga bisa mengurangi sampah plastik di lingkungan sekolah. Begitu pun dengan recycle, diakuinya, telah berhasil membuat kompos atau pupuk cair dan padat dari sampah organik. 

“Selain dibuat kerajinan tangan, kami juga memanfaatkan sisa makanan dan  daun-daun yang ada di lingkungan sekolah untuk dijadikan kompos. Sedangkan untuk sampah lainnya, ada yang dijual dan dibuang ke tempat pembungan akhir,” terangnya. 

Baca Juga:  Gelar Seminar, Unira Hendaki Sekolah Inklusi Berperan Nyata Tingkatkan Mutu Pendidikan

Mulyanti mengaku, selain untuk menyiapkan sekolah adiwiyata tingkat nasional, pengolahan sampah degan berbagai macam produk tersebut juga sebagai media latihan wirausaha bagi para siswa. Pasalnya, sampah yang diolah ataupun didaur ulang itu dijual ke lembaga lain. 

Dia jga mengaku tidak mudah dalam menekan sampah di lingkungannya. Untuk itu, membuat tim khusus di stafnya untuk selalu mengontrol para siswa. Mulyanti berharap, pihaknya bisa mengurangi seratus persen penggunaan sampah plastik tersebut. 

“Kendalanya itu dari  kantin juga, yang masih menjual jajanan dalam bentuk kemasan plastik. Itu memang tidak bisa kita pungkiri, pasti ada. Tapi setidaknya kami sudah bisa mengurangi,” jelasnya. 

Baca Juga:  Terus Ditagih Hasil Kajian Lima Desa tanpa SD, Disdik Sumenep: Bantu jika ingin Cepat!

Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan Subaidi mengatakan, pihaknya cukup mengapresiasi terhadap produk pengolahan sampah yang sudah dilakukan oleh SDN Teja Barat 3. Pasalnya, selain berhasil dibuat kerajinan tangan, pihak sekolah sudah bisa menghasilkan pupuk organik.

Diharapkan, satuan pendidikan di seluruh Pamekasan bisa mengolah sampah tersebut menjadi produk kreatif. 

“Semoga sekolah lainnya bisa menyusul dapat menghasilkan pupuk dari sampah dan bisa mengolahnya dengan kreatif,” tegasnya. 

Reporter: KM65 

Redaktur: Wawan A. Husna

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *