KABARMADURA.ID, PAMEKASAN-Perpustakaan Daerah (Perpusda) Pamekasan terus didesak oleh banyak pihak agar segera membuka kembali layanan. Namun Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Pamekasan masih berpikir dua kali, lantaran wabah Covid-19 belum mereda.
Hal itu menjadi keluhan tersendiri, baik bagi pengelola perpustakaan maupun pengunjungnya. Akibatnya, saat mewabahnya Covid-19, kunjungan pembaca turun drastis dibanding tahun sebelumnya.
Pustakawan DPK Pamekasan Kusairi berusaha terus berinovasi selama wabah Covid-19 dengan sejumlah program, di antaranya membuka street library di depan kantor DPK, menyediakan ruang baca baru khusus konten Madura dari hibah masyarakat serta penambahan bandwidth internet menjadi 645Mbps.
Selain itu, pihaknya juga masih giat dalam program Halo Pemustaka dengan sasaran pelajar SD, anak TK dan lembaga pendidikan lainnya. Karenanya, membuka layanan tertutup dengan pemesanan buku melalui online dan di antarkan ke kediaman peminjam.
Pihaknya juga memberikan dukungan peminjaman koleksi buku sejumlah perpustakaan swasta. Serta menggelar sejumlah program khusus anak-anak berupa story telling dan lomba bercerita tingkat SD.
Untuk meningkatkan kinerja dan mewujudkan visi Kabupaten Pamekasan menjadi kota literasi, pihaknya menjalin kemitraan dengan sejumlah pihak, di antaranya: dengan sejumlah perguruan tinggi di Pulau Jawa dan di Madura.
“Kami terus berinovasi meski menutup layanan secara manual,” ungkapnya.
Inovasi pelayanan dan meninkatkan peran literasi juga dilakukan oleh Perpusda Sampang Mereka menamai inovasinya dengan Lapak Pantura. Fungsi dari inovasi itu, pengunjung dapat mengembalikan tanpa harus masuk ke dalam perpus. Artinya, cukup di luar, dan itu tanpa turun dari kendaraan. Selain memudahkan, dapat meminimalisir terjadinya kerumunan.
“Kami setiap Minggu juga ada kegiatan Kreasi Dongeng (Sidora) untuk anak-anak, yang bekerja sama dengan guru TK. Tapi karena adanya Covid-19 ini, kegiatan itu tidak ada,” ulas Kasi Layanan Perpustakaan Disarpus Sampang, Holil.
Sedangkan Kepala Perpusda Sumenep Masuni menguraikan, inovasinya bukan sebatas meningkatkan literasi, namun juga inovasi untuk kearsipan melalui pengumpulan naskah kuno Sumenep.
“Banyak inovasi yang telah dilakukan oleh perpustakaan, di antaranya, mendongeng ke desa terpencil sambil lalu membaca buku. Kemudian, melakukan pelatihan atau manajemen perpustakaan di desa-desa.
“Inovasi terus kami lakukan demi kemajuan Sumenep,” ujarnya. (timKM)
Koleksi buku Perpusda di Madura | ||||
SUMENEP | PAMEKASAN | SAMPANG | BANGKALAN | |
Buku | 76.590 | 47.700 | 41,115 | 30.145 |
Judul | 44.008 | 23.681 | 11,53 | 18.454 |
Kunjungan Perpusda di Madura | ||||
SUMENEP | PAMEKASAN | SAMPANG | BANGKALAN | |
Rerata per hari sebelum Covid-19 | 55 | 79 | 28 | 10 |
Rerata per hari sesudah Covid-19 | 106 | 223 | 55 | 115 |
Khairul Umam: Kearsipan itu Pusat Ingatan
Peran dinas perpustkaan daerah dan kearsipan, sejatinya bukan semata-mata mengelola perpustakaan. Lembaga itu juga memiliki tanggung jawab mengelola arsip-arsip daerah secara baik.
Namun, peran kearsipan, sebagaimana disampaikan Angota DPRD Pamekasan, Khairul Umam, seringkali dipandang sebelah mata dan bahkan kadang disepelekan. Akibatnya, peran dalam menjalankan kearsipan juga kadang tidak dijalankan maksimal.
“Arsip adalah aset. Jika pengelolaan aset berupa arsip-arsip daerah disepelekan, potensi kehilangan aset juga besar,” ulas Umam.
Diakuinya, kearsipan merupakan urusan yang penting, tidak hanya saat pemeriksaan, tapi juga merupakan sumber informasi, bahan perencanaan, serta pengembangan sebuah organisasi. Kearsipan juga penting untuk bekal kesejarahan
“Ada kecenderungan bahwa arsip dan juga aset ini dipandang sebelah mata, tidak seperti urusan laporan keuangan ataupun kepegawaian. Karenanya saya minta kepada SKPD agar urusan arsip tidak disepelekan,” kata Umam untuk menunjukkan harapannya agar peran dinas perpustakaan daerah dan kearsipan dimaksimalkan.
“Kearsipan sejatinya berfungsi sebagai pusat ingatan, sumber informasi serta sebagai alat pengawasan,” pungkas politisi PKB ini. (timKM)
Komentar