KABARMADURA.ID | BANGKALAN-Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) telah usai. Dr. Safi’ berhasil memenangkan perolehan suara. Dekan Fakultas Hukum (FH) UTM ini mendapat 30 suara dari senat UTM dan perwakilan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Sedangkan calon lainnya, Prof Dr. Nunuk Nuswardani, memperoleh 10 Suara, dan Prof Dr. Muhammad Nizarul Alim meraih 7 suara.
Ketua Panitia Pilrek UTM Ris Yuwono Yudo Nugroho menyampaikan, pilrek sudah dilaksanakan sesuai prosedur, tidak ada penyampaian visi misi, tetapi langsung pada pemilihan rektor.
Dalam pemilihan itu, ada satu orang yang didelegasikan dari Dirjen Dikti. Yang bersangkutan memiliki kuasa 17 suara untuk memilih ketiga calon tersebut. Namun 17 suara itu bebas untuk disatukan dalam satu calon maupun dipecah.
“Kami setelah ini akan melaporkan kepada senat kalau pelaksanaan pilrek sudah selesai dan berjalan dengan baik. Saya berharap rektor terpilih bisa memajukan UTM yang lebih baik sesuai visi misi yang disampaikan pada waktu itu. Intinya semoga UTM semakin baik dan program yang sudah berjalan dengan baik bisa dilanjutkan dengan rektor terpilih,” ujar Ris.
Sementara itu, Rektor UTM Muh. Syarif juga menyatakan bersyukur, karena pelaksanaan pilrek berjalan dengan baik dan lancar serta bisa menikmati proses dengan baik. Dia menilai, pilrek merupakan pemilihan yang paling aman dan tenteram sepanjang sejarah.
“Ini semua demi UTM yang lebih baik. Pak Safi’ semoga bisa melanjutkan program sesuia visi misinya. Di akhir masa jabatan ini, saya meskipun memimpin itu tidak begitu sempurna, tapi alhamdulillah bisa dikatakan baik. Semoga rektor terpilih bisa melanjutkan program yang sudah berjalan dan bisa membawa kemajuan untuk UTM,” pesan Syarif saat ditemui usai pilrek.
Sedangkan Dr. Safi’, rektor UTM terpilih, menyampaikan bahwa saat ini UTM masih perguruan tinggi negeri (PTN) berstatus satuan kerja (satker). Tahun ini sudah diajukan untuk menjadi PTN berstatus badan layanan umum (BLU). Sampai saat ini, pengalihan status tersebut masih dalam tahap proses.
“Proses BLU sudah berjalan, karena pak rektor masih ada masa jabatan sampai akhir tahun ini. Semoga BLU itu bisa terealisasikan pada tahun ini. Jika tidak terealisasi, maka tahun depan jadi kewajiban saya untuk mengawal itu. Paling tidak tahun depan itu sudah ada keputusan dari kementerian, dari satker menjadi BLU. Itu sudah ada di visi misi saya,” kata Safi’.
Safi’ berharap, setelah dilantik menjadi rektor, bisa membawa UTM yang mandiri dan bisa melanjutkan program yang sudah bejalan. Ditegaskan pula, nantinya akan lebih kepada akselerasi di seluruh bidang.
“UTM bisa mengalirkan kebaikan kepada semua masyarakat dan bisa menjadi kampus yang mendunia,” harapannya.
Reporter: Moh Imron
Redaktur: Wawan A. Husna