KABARMADURA.ID | SAMPANG-Tiga orang aktivis Aliansi Pemuda Reformasi Robatal akhirnya diamankan Polres Sampang, Senin (17/7/2023). Mereka berstatus terduga pelaku penganiayaan terhadap Kepala Puskesmas (Kapus) Robatal, Sampang, dr. Beni Irawan, saat audiensi di kantor Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Sampang pada 11 Juli 2023 lalu.
Yang diamankan Polres Sampang itu antara lain berinisial MJ, FS, dan M. Mereka diamankan tadi pagi, sekitar pukul 05.00 WIB di rumahnya masing-masing. Ketiganya dari Desa. Jelgung, Kecamatan Robatal. Ketiganya saat ini mendekam di tahanan Mapolres Sampang.
Kapolres Sampang AKBP Siswantoro melalui Kasi Humas Ipda Sujianto mengungkapkan, ketiga orang yang diamankan itu didasarkan pelaporan korban dan sejumlah alat bukti berupa rekaman video CCTV durasi 5 menit 36 detik, surat permohonan audiensi serta daftar hadir audiensi.
Setelah diperiksa, ketiganya mengakui perbuatan tersebut. Sedangkan sanksi pidana yang disangkakan kepada mereka adalah Pasal 170 ayat (1) KUHP subsider Pasal 351 ayat (1) KUHP jucnto Pasal 55 ayat (1) ke-1 e KUHP.
“Ketiga tersangka ini terancam pidana kurungan 15 tahun enam bulan,” ungkapnya, Senin (17/7/2023).
Untuk diketahui, kronologi kejadian bermula saat audiensi Aliansi Pemuda Reformasi Robatal pada 11 Juli 2023 sekira pukul 11.00 WIB. Audiensi diadakan di aula mini kantor Dinkes Sampang.
Berdasarkan kronologis yang dirangkum Polres Sampang, audiensi tersebut digelar karena adanya salah satu pasien di Puskesmas Robatal yang meminta rujukan ke Klinik Sukma Wijaya. Pasien tersebut datang dengan keluhan pusing dan pingsan saat di pondoknya.
Namun dr. Benny Irawan tidak memberikan izin rujukan tersebut, karena setelah diperiksa, pasien tersebut masih bisa dirawat di Puskesmas Robatal. Saat orang tua pasien bertanya tentang kapan anaknya tidak mengalami keluhan tersebut dijawab, dr. Benny kemudian menjawab bahwa akan sembuh setelah menikah.
Audiensi tersebut awalnya berjalan lancar, namun saat dr. Benny menjelaskan duduk perkaranya, salah satu peserta audiensi bernama Mahrus berdiri dari kursinya dan menghampiri dr. Benny. Dia mencoba mencekik namun dilerai oleh Fathorrahman, peserta audiensi lainnya.
Kemudian dari arah kanan tiba-tiba muncul seorang pria berkaos putih memukul dr. Benny ke arah badan. Lalu muncul peserta audiensi lainnya atas nama Jamal yang naik ke atas meja dan ikut memukul dr. Benny dari arah belakang dan mengenai bagian atas. Usai terjadi pemukulan itu, peserta audiensi membubarkan diri.
Dengan adanya kejadian tersebut, korban merasa sakit di badan bagian depan dan kepala bagian belakang, dan merasa malu karena dipukul di ruang terbuka.
Pewarta: Subhan
Redaktur: Wawan A. Husna