KABARMADURA.ID | SUMENEP-Nilai investasi di Sumenep tercatat mencapai Rp1,8 triliun pada 2022 lalu. Namun nilai itu belum dianggap sebagai indikator keberhasilan iklim investasi. Capaian itu berdasarkan data terbaru yang dirangkum Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP dan Naker) Sumenep.
Menurut Anggota Komisi II DPRD Sumenep Juhari, capaian itu bukan keberhasilan. Alasannya, jumlah toko modern yang berizin masih sedikit. Meski ada kenaikan nilai investasi tersebut, menurutnya ada banyak hal yang harus dibenahi. Salah satunya validasi jumlah toko modern dengan fakta di lapangan.
“Coba saja perhatikan di daerah perkotaan saja sudah ada puluhan toko modern, apalagi seperti Alfamart dan Indomaret yang nyaris di setiap kecamatan itu ada,” paparnya.
Berdasarkan data DPMPTSP dan Naker Sumenep, hingga tahun 2022 terdapat 61 unit toko waralaba yang dinyatakan berizin, 5 unit di antaranya terbit izinnya di tahun 2022. Dari lima waralaba berbentuk minimarket itu, tiga di antaranya adalah brand Alfamart.
Dari jumlah tersebut, di antaranya ada 27 Indomaret, 16 Alfmart, 4 unit Mini Market Sidogiri, dan sebanyak 14 unit usaha toko modern lokal yang mengantongi izin.
Kepala DPMPTSP dan Naker Sumenep Abd. Rahman Riadi mengatakan, tahun 2022, jumlah investasi ada kenaikan dari tahun 2021, yakni sekitar Rp480 miliar. Hal itu merupakan salah satu indikator bahwa Sumenep terus terbuka bagi para investor.
Kenaikan yang signifikan itu lantaran di tahun 2021 kondisi perekonomian masih sangat terpuruk lantaran wabah Covid-19. Sementara di tahun 2022, sudah mulai membaik sehingga kenaikan itu sangat signifikan.
“Ya meningkat, investasi itu untuk memberikan ruang dalam membantu melancarkan aktivitas perekonomian di Sumenep,” kata mantan kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep itu.
“Izin itu mudah sebab bisa dilaksanakan secara online,” imbuhnya.
Tahun 2022 lalu, per September, DPMPTSP dan Naker Sumenep menerbitkan lebih dari 1.700 nomor induk perusahaan (NIP). Mayoritas investasi tersebut bergerak di bidang usaha kecil menengah (UKM) dengan modal di bawah Rp 5 miliar. Usahanya meliputi sektor makanan, perdagangan, dan usaha lainnya.
NILAI INVESTASI DI SUMENEP 2022
- Capaian di 2021 masih di kisaran Rp480 miliar
- Terangkum mencapai Rp1,8 triliun hingga akhir 2022
- Kenaikan signifikan lantaran wabah Covid-19 mereda
- Namun disebut bukan indikator keberhasilan iklim investasi
- Alasannya karena validasi jumlah toko modern masih diragukan
Toko Modern Berizin di Sumenep
Indomaret: 27 unit
Alfamart: 16 unit
Minimarket Sidogiri: 4 unit
Minimarket lokal: 14 unit
Jumlah: 61 unit
Sumber: DPTMPSP dan Naker Sumenep
Pewarta Moh Razin
Redaktur: Wawan A. Husna