KABARMADURA.ID | PAMEKASAN -Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan menggelar workshop Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan review Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Sabtu (10/9/2022) di Ballroom Hotel Cahaya Berlian.
Kegiatan yang diikuti oleh 34 kepala sekolah menengah pertama negeri (SMPN) di Pamekasan itu dibuka langsung oleh Kepala Disdikbud Pamekasan Akhmad Zaini. Hadir juga Kepala Bidang (Kabid) SMP Disdikbud Pamekasan Ach. Rifai, dan peserta lainnya.
Menurut Kepala Disdikbud Pamekasan Akhmad Zaini, IKM sebagai untuk terus memberikan jaminan layanan pendidikan unggul. Sebab itu, perlu penguatan kapasitas pendidik untuk memahami secara komprehensif tentang IKM.
“Maka terjawab sesungguhnya ketika ada workshop MBS digabung dengan IKM. Ternyata di MBS itu ada otonomi di bidang kurikulum dan sekarang muncul Kurikulum Merdeka,” ujarnya.
Lahirnya Kurikulum Merdeka untuk memberikan kebebasan kepada sekolah untuk mengejar ketertinggalan pada masa Covid-19, dan lahirnya berbagai inovasi. Zaini menjelaskan, IKM sebagai bagian penting dalam lahirnya role model pendidikan baru yang mudah diterima oleh siswa.
“Adanya kegiatan ini bisa ada hasil positif yang bisa dimanfaatkan untuk para siswa. Karena pusat pendidikan itu adalah siswa, sehingga perlu dipersiapkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kabid SMP Ach. Rifai mengatakan, masih terdapat temuan yang beragam di beberapa sekolah dalam penerapan IKM. Sebab kurikulum tersebut tergolong baru. Oleh karena itu, perlu penyelarasan pemahaman agar mutu sekolah bisa terus ditingkatkan.
“Marilah kita kawal IKM ini untuk terus bergerak, tergerak, dan digerakkan,” ujar Rifai.
Reporter: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Muhammad Aufal Fresky