KABAR MADURA | Selama triwulan pertama 2024, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sampang terbilang cukup tinggi, yakni mencapai ratusan kasus.
Berdasarkan Data Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Sampang, sepanjang Januari-Maret 2024, kasus penyakit yang menular melalui nyamuk itu tercatat sebanyak 133 kasus.
Kepala Dinkes KB Sampang Abdulloh Najich mengatakan, kasus DBD yang terjadi di Sampang relatif tergolong tinggi, utamanya pada Februari lalu. Dia menyebut, kasus DBD mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Namun, kendati kasus DBD tinggi, kata Nadjih, tidak ada kematian akibat serangan DBD tersebut. Untuk menangani hal itu, pihaknya terus mengimbau ke setiap fasilitas kesehatan untuk melakukan penyuluhan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan melakukan abatisasi.
“Kasus DBD selama tiga bulan ini tercatat 133. Selain kami terus gencarkan PHBS dan 3M plus kepada masyarakat, kami terus berkoordinasi lintas sektor untuk terus mengoptimalkan upaya menekan kasus ini,” ujarnya, Selasa (16/4/2024).
Disinggung terkait wilayah dengan jumlah kasus DBD tertinggi, Nadjih mengungkapkan, terdapat dua kecamatan, satu di antaranya Kecamatan Sampang. Itu diketahui berdasarkan laporan dari setiap puskesmas.
Lebih rinci Nadjih menjelaskan, di Puskesmas Banyuanyar terdapat 27 kasus dan Puskesmas Kamoning 10 kasus. Sedangkan di Puskesmas Torjun tercatat 21 kasus, Puskesmas Banjar 12 kasus, dan Puskesmas Karangpenang 11 kasus.
“Untuk belasan puskesmas lainnya rata-rata tercatat hanya di bawah 10 kasus. Serta ada tiga puskesmas yang tidak mencatat kasus, yaitu Puskesmas Mandangin, Ketapang dan Bunten Barat,” paparnya.
Pewarta: Subhan
Redaktur: Sule Sulaiman