KABARMADURA.ID | BANGKALAN-Telusuri bukti dugaan jual beli jabatan, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) geledah puluhan kantor di Bangkalan. Sedikitnya 13 kantor organisasi perangkat daerah (OPD), kantor pemerintah kabupaten (pemkab), kantor dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD), rumah dinas (rumdin) dan rumah pribadi pejabat setempat.
Berdasarkan pantauan Kabar Madura, pasca penggeledahan penyidik KPK, pegawai di puluhan kantor yang menjadi sasaran sudah kembali bekerja secara normal. Akan tetapi, sejumlah pimpinan OPD masih menutup diri. Bahkan, beberapa ponselnya tidak dapat dihubungi.
Salah satu pegawai aparatur sipil negara (ASN) enggan disebutkan namanya mengaku kantornya sudah kembali normal seperti sebelum adanya penggeledahan. Meski begitu, dia enggan mengungkapkan secara rinci penggeledahan yang terjadi di kantornya.
“Sudah kembali bekerja, seperti biasa. Nah kalau masalah penggeledahan, sampeyan langsung ke bapak (kepala dinas) saja, yang lebih berwenang menjawabnya,” ungkapnya saat diwawancarai, Senin (31/10/2022).
Terpisah, Kepala Inspektorat Bangkalan Joko Supriyono menjelaskan, pihaknya tidak bisa menceritakan secara detail penggeledahan yang terjadi dalam sepekan terakhir karena tidak terlibat langsung dalam penggeledahan.
“Kami tidak tahu apa saja yang digeledah, kami tidak terlibat langsung, hanya memantau dari berita yang muncul di koran saja,” jelasnya.
Meski begitu, Joko memastikan bahwa sejumlah OPD yang digeledah sudah kembali beraktivitas normal. Pihaknya mengaku tidak mengetahui apakah akan ada pemeriksaan lanjutan dari penyidik lembaga antirasuah itu.
“Tidak tahu ya, yang jelas saat ini semua OPD sudah normal,” singkatnya.
Sementara di kantor DPRD Bangkalan terpantau sepi. Bahkan dari 50 anggota, yang terdiri dari 4 orang unsur pimpinan dan 46 anggota komisi tidak terlihat dalam ruangan. Dari puluhan anggota legislatif, hanya 1 orang anggota yang hadir ke gedung parlemen 3 lanti di Jalan Halim Perdanakusuma itu.
“Rata-rata anggota ada kegiatan di luar, kunjungan. Memang hari ini juga tidak ada kegiatan di kantor, kemungkinan yang tidak ikut kunjungan ada kesibukan,” ujar salah satu anggota tersebut.
Reporter: Fathurrohman
Redaktur: Wawan A. Husna