Warga Amerika Habiskan Waktu di Museum Keraton Sumenep

News108 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID | SUMENEP -Kapal pesiar bernama Ocean Odyssey merapat ke Kabupaten Sumenep. Kapal jumbo itu berhenti di sekitar perairan Kecamatan Saronggi lantaran tidak bisa berlabuh ke Pelabuhan Tanjung Kecamatan Saronggi, Rabu (1/3/2023).

Sedikitnya, 116 wisatawan mancanegara dibawa menggunakan sekoci ke daratan Sumenep sekira pukul 09.00 WIB. Para pelancong tersebut berasal dari Negara Amerika dan beberapa negara di daratan Eropa dan Australia.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Moh. Iksan mengatakan, mereka diagendakan berkunjung ke beberapa destinasi wisata di daerah yang identik dengan slogan Kota Keris.

Baca Juga:  TMMD Ke-119 di Pamekasan Sukses Digelar, Danrem 084/Bhaskara Jaya: Ini Wujud Bantu TNI Bangun Daerah

Seperti ke Museum Keraton, Masjid Jamik dan Asta Tinggi. Namun, lantaran terlalu menikmati sajian kesenian musik saronen dan kuliner khas lokal seperti kue getas, apen dan kripik singkong di Museum Keraton, waktu mereka habis.

“Jadi waktu mereka (pelancong red) habis di keraton. Sehingga tidak bisa mengunjungi wisata lain seperti Asta Tinggi,” ujarnya kepada Kabar Madura.

Menurutnya, para pelancong banyak membeli oleh-oleh yang disediakan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Seperti batik, keris dan beberapa kerajinan lainnya. Kondisi ini sebagai geliat positif terhadap perekonomian masyarakat.

Baca Juga:  Dirut PBMB Annisa Zhafarina Mengapresiasi Aspirasi dan Kreativitas Peserta MUVC

“Tadi kebetulan ada anak-anak sekolah yang juga berkunjung ke Museum, sehingga mereka bisa belajar Bahasa Inggris dan berinteraksi dengan orang asing,” paparnya.

Sementara itu, salah satu tour guide Indina mengaku, para pelancong mancanegara sangat puas dan mereka merespon positif dalam kunjungan ke daerah Sumenep. Bahkan menyatakan Keraton Sumenep cukup luar biasa.

“Mereka bilang orang Sumenep ramah, keratonnya amazing, karena peninggalan zaman dulu ya, jadi mereka sangat antusias, terus makanan tradisional yang disajikan mereka suka, terutama minuman pokak, intinya positif,” responnya.

Pewarta: KM68

Redaktur: Totok Iswanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *