KABARMADURA.ID | SUMENEP-Penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk guru ngaji di Sumenep meleset dari target. Dari 2.025 ribu guru ngaji yang ditargetkan di tahun 2023, hanya tersalurkan kepada 1.019 guru ngaji.
Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesmas) Sekretariat Kabupaten (Setkab) Sumenep Kamiluddin mengatakan, tahun ini pesimis dapat dicairkan semua. Alasannya, keterbatasan anggaran. Rencananya, sisa yang belum tersalurkan akan dilanjutkan tahun 2024 mendatang.
“Paling tidak sekitar 1.000 orang untuk tahun ini, karena anggarannya tidak cukup,” ungka Kamiluddin.
Setiap guru ngaji mendapat bansos senilai Rp1,2 juta. Harapannya, bantuan itu dapat memberikan semangat dalam mengajarkan membaca Al-Qur an. Guru ngaji yang akan menerima bantuan itu harus mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada Kesmas, setelah itu diproses untuk dicairkan.
Tidak semua guru ngaji bisa terakomodir. Jika telah menerima bantuan di tahun sebelumnya, maka di tahun selanjutnya dipastikan tidak akan mendapat bantuan tersebut. Baru bisa mengajukan lagi bila ada tenggang waktu satu tahun berikutnya.
Bantuan itu disalurkan melalui Bank BPRS Bhakti Sumekar. Karena sifatnya stimulan, nilainya tidak seberapa. Dalam proses verifikasi, jika sudah tidak mengajar lagi, insentif bakal dialihkan kepada pihak yang memenuhi persyaratan.
“Khawatir sewaktu-waktu guru ngajinya sudah berhenti masih mendapatkan bantuan,” pungkasnya.
Pewarta: Imam Mahdi
Redaktur: Wawan A. Husna