KABARMADURA.ID | PAMEKASAN -Berdasarkan rilis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagian wilayah Jawa Timur (Jatim) sudah memasuki musim kemarau. Namun sebagian masih pancaroba.
Penyebabnya, lantaran gelombang ekuatorial yang mengakibatkan cuaca ekstrem, seperti hujan lebat dan berpotensi angin kencang. Hal tersebut diungkapkan Staf Fungsional Analis Kebencanaan Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan Budi Cahyono, Minggu (14/5/2023).
Menurutnya, untuk wilayah Pamekasan sendiri sudah memasuki awal musim kemarau. Hanya saja, beberapa bencana juga berpotensi terjadi. “Hasil rilis dari BMKG, untuk Pamekasan, Gersik, Lamongan, Tuban, Banyuwangi, Blitar, Surabaya, Ponorogo, Malang, Nganjuk, dan lainnya masih masuk musim kemarau,” ujarnya.
Pihaknya menuturkan, beberapa bencana yang berpotensi terjadi meliputi kekeringan, kebakaran lahan dan pemukiman, serta angin kencang. Potensi bencana tersebut bisa terjadi di semua wilayah Pamekasan, apabila tidak bisa menjaga lingkungan dengan baik. Seperti membakar sampah sembarangan, dalam kondisi kering api akan cepat membara.
“Untuk meminimalisir bencana tersebut terjadi, pihaknya mulai melakukan kesiapsiagaan sejak dini kepada masyarakat. Guna menekan potensi bencana terjadi,” ucapnya.
Ditegaskan, untuk saat ini masih merealisasikan pendataan wilayah kekeringan. Sedangkan di tahun sebelumnya, terdapat 9 kecamatan wilayah kekeringan. Meliputi, 72 desa dan 322 dusun. Salah satunya Kecamatan Tlanakan, Palengaan, Pegantenan, Batumarmar, Pasean, Waru, Kadur, Larangan, dan Pademawu.
“Kalau saat ini kami belum tahu wilayah mana saja yang berpotensi mengalami kekeringan. Tentu nanti ada pendistribusian air untuk wilayah-wilayah tersebut,” tegasnya.
Beberapa Kecamatan Mengalami Kekeringan Tahun 2022
- Tlanakan
- Palengaan
- Pegantenan
- Batumarmar
- Pasean
- Waru
- Kadur
- Larangan
- Pademawu.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Totok Iswanto