KABAR MADURA | Persatuan Kepala Desa (Perkasa) Pamekasan mengusulkan agar penyaluran pupuk bersubsidi dipermudah, salah satunya dengan tersedianya paling sedikit satu kios di setiap desa/kelurahan.
Ketua Perkasa Pamekasan Farid Afandi mengatakan, akses penebusan pupuk bersubsidi sering kali dikeluhkan oleh petani. Oleh karena itu, pihaknya mengusulkan agar di setiap desa paling tidak ada satu kios pupuk bersubsidi. Menurutnya, itu sebagai alternatif mengurai persoalan penebusan pupuk bersubsidi.
“Ini untuk meningkatkan pelayanan, karena memang selama ini beberapa kelompok tani kewalahan ketika mau menebus pupuk, karena kiosnya berada di desa sebelah,” jelasnya, Kamis (30/5/2024).
Diketahui, saat ini jumlah kios pupuk di Pamekasan 119 kios. Sedangkan jumlah desa/kelurahan sebanyak 189.
Farid menjelaskan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pemangku kebijakan mengenai kesulitan petani menebus pupuk bersubsidi tersebut. Bahkan, dia mengaku sudah menyampaikan ketika ada rapat koordinasi terkait proses penyaluran pupuk bersubsidi. Akan tetapi, hingga saat ini belum menemui kesepakatan.
“Secara regulasi masih belum ada aturan yang mengikat dengan penambahan jumlah kios, bahkan saya sudah menyampaikan kepada Pupuk Indonesia. Ini tergantung distributor, mau disetujui atau tidak. Makanya perlu rumusan khusus tentang pelaksanaannya,” tegasnya.
Sementara Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Pamekasan Ach. Faisol menyampaikan, usulan penambahan kios pupuk itu masih akan dilakukan kajian secara komprehensif, baik dari sisi manfaat dan sisi negatifnya.
“Kalau Pupuk Indonesia sebenarnya tidak ada masalah, hanya prosedur pengurusannya itu yang perlu ditelaah lebih jauh, sehingga bisa tidaknya nanti regulasi yang mengatur,” ujarnya.
Pewarta: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Sule Sulaiman