KABAR MADURA | Sejak awal tahun 2024, Kabupaten Pamekasan diterjang beberapa bencana alam, mulai dari bencana angin kencang, longsor, serta banjir. Namun demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, baru akan menganggarkan penanganan bencana jangka panjang tahun depan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan Akhmad Dhofir Rosidi mengungkapkan, persoalan bencana bukan sekedar menjadi tanggung jawab BPBD, namun banyak pihak yang juga ikut terlibat, terutama organisasi perangkat daerah (OPD), seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pamekasan.
Kedua organisasi kata Dhofir, menjadi penting dalam mencegah terjadinya bencana alam yang lebih besar. Pencegahan tersebut dapat dilakukan melalui beberapa program seperti normalisasi sungai, pemotongan ranting pohon dan beberapa kegiatan pencegahan lainnya.
“Sebenarnya untuk pencegahan dan penanggulangan sudah menjadi kewajiban bersama, termasuk OPD terkait yang dapat meminimalisir terjadinya bencana itu,” ungkapnya, Minggu (24/03/2024)
Ditanya soal pencegahan dan penanganan bencana jangka panjang, pihaknya menyebut saat ini masih menggunakan beberapa program yang sudah dijalankan oleh beberapa OPD.
Untuk itu, pihaknya mengaku akan segera membuat beberapa rencana dan rancangan penanganan sebagai solusi mengatasi persoalan bencana alam.
Proses pembuatan rencana penanganan tersebut dilakukan dengan beberapa kajian mendalam atas semua bencana alam, sehingga dengan dasar itu, penanganan bencana alam yang sama dapat diselesaikan secara mudah di tahun yang akan datang.
Selain itu, Dhofir mengaku akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terutama dengan pemerintah provinsi dalam mendapatkan masukan program jangka panjang yang dapat diterapkan di Pamekasan.
“Untuk penanganan jangka panjang, kami akan lakukan kajian terlebih dahulu atas kejadian yang terjadi tahun ini, sehingga kejadian pada tahun selanjutnya dapat diatasi dengan baik,” katanya.
Dhofir menegaskan, saat ini pihaknya sudah melakukan beberapa upaya pencegahan dan penanganan bencana alam dengan menambah beberapa peralatan.
Penambahan peralatan itu dimaksudkan bisa mempermudah BPBD dalam menyelesaikan persoalan kebencanaan.
“Kami kemarin sudah menerima bantuan peralatan dari provinsi berupa alat pemotong kayu, dan ini juga masih kurang,” tegasnya.
Pewarta: Moh. Farid
Redaktur: Miftahul Arifin