Mahasiswa Universitas Annuqayah Hadirkan Taro Mato, Keripik Tette Taro’an Berdaya Saing di Pasaran

News46 views
Banner Iklan

KABAR MADURA | Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Annuqayah posko 41 melaksanakan workshop bertemakan “Packing, Branding, dan Marketing Keripik Tette sebagai Kunci Bertambahnya Niai Ekonomis dan Memperluas Jangkauan Pasar.”

Acara itu dihadiri para produsen keripik Tette, ibu-ibu pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK), di Balai Desa Taro’an, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Selasa (17/9/2024).

Berbakti
Kharisma 2

Koordinator Desa Posko 41 KKN Universitas Annuqayah Ainul Yaqin mengungkapkan bahwa, Keripik Tette khas Taro’an banyak sekali peminatnya. Keadaan demikian ialah peluang bagi para produsen untuk menunjang nilai ekonomis, dan mengenalkan Keripik Tette di pasar nasional.

“Maka darinya kami memberikan gambaran atau sampel terhadap para ibu-ibu PKK, tentang kemasan Keripik Tette yang kami beri nama Taro Mato ini. Taro Mato yang berartikan Taro ialah Taro’an dan Mato ialah nagih atau doyan,” ujarnya saat mempresentasikan produk Keripik Tette.

Baca Juga:  Satpol PP Pamekasan Incar Siswa Bolos Sekolah

Perihal kemasan itu, Ainul Yaqin mengutarakan bahwa, memang banyak sekali KKN sebelumnya yang telah mengangkat gerakan serupa. Tapi berbagai gerakan KKN tersebut, tidak memberikan bukti kemasan, serta paduan rasa yang layak di pasaran.

“Lantas bekenaan dengan itu selain kemasannya yang kami buat semenarik mungkin, kami membuat berbagai paduan rasa, yaitu dari rasa jagung, balado, pedas,” jelasnya.

Nurul Huda selaku penyaji dalam acara tersebut menjelaskan bahwa, memang tidak pernah tergambarkan kalau produk Keripik Tette bisa semenarik dan mempunyai daya saing di pasaran. Tapi dari peserta KKN Universitas Annuqayah, telah membuktikan bahwa hal itu dapat dicapai.

Baca Juga:  Persiapan PON, Atlet Pamekasan Mulai Intens Latihan Fisik

“Sebab suatu hal yang tidak mungkin, ialah ketika kita tidak berusaha. Namun, jika kita telah berupanya untuk mengemas dan menjualnya semenarik mungkin, tentu produk Keripik Tette dapat bersain di pasaran,”tuturnya.

Hemat dari Nurul Huda yang telah mempelajari ilmu brending dan pengemasan produk di berbagai pelatihan mengatakan bahwa, jika para produsen keripik Tette menggunakan 5 M (modal, marketing, media, manajemen, dan materi) secara baik, tentu bisnis Keripik Tette bisa sukses. Hal itu telah dibuktikan dari daun kelor yang dijadikan teh di Malang, produsennya sungguh sukses besar.

“Maka dari 5M itu lah, bagaimana para produsen Keripik Tette bisa melakukannya secara baik layaknya para produsen daun kelor yang dijadikan teh itu,” pungkasnya. (nam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *