KABAR MADURA | Sejumlah cabang olahraga (cabor) di Pamekasan mulai melakukan pemusatan latihan kabupaten (puslatkab) persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX. Terdapat 15 cabor yang mulai melakukan puslatkab prioritas satu, sejak Sabtu (1/2/2025).
Pelatih Aeromodelling Rudi Hartono mengatakan, terdapat dua atlet prioritas pertama yang diikutkan puslatkab. Sementara prioritas dua, terdapat satu atlet. Menurutnya, untuk prioritas dua masih menunggu keputusan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pamekasan lebih lanjut. Sedangkan prioritas satu sudah pasti akan diikutkan ke Porprov tahun ini.
“Prioritas satu, atlet yang dapat juara di Porprov kemarin. Kalau prioritas dua, patokannya di Kejurprov dan kejuaraan lain,” terangnya, Minggu (2/2/2025).
Sementara itu, Pelatih Muaythai Ary Budiarto menyebut, terdapat satu atlet yang sudah diikutkan puslatkab. Di samping itu, dirinya juga menyiapkan empat atlet lainnya untuk dimasukkan dalam prioritas dua agar bisa diikutsertakan ke Porprov tahun ini.
“Calon atlet prioritas dua sudah mulai gabung latihan dengan atlet prioritas satu. Mereka akan terus dipantau, jika bagus baru masuk prioritas dua. Sekitar bulan April akan terpilih prioritas dua,” jelasnya.
Tidak jauh berbeda dengan kedua cabor di atas, cabor taekwondo juga mulai menatap kemenangan Porprov tahun ini. Terdapat tujuh atlet yang disiapkan untuk event olahraga dua tahunan tersebut. Masing-masing merupakan atlet lama. Dia berharap, tahun ini bisa kembali meraih medali di Porprov.
“Puslatkab dilakukan sejak Sabtu (1/2/2025). Tujuh atlet yang kami siapkan pemain lama semua,” tegas Pelatih taekwondo Pamekasan Sudiyanto.
Sementara itu, Ketua Badan Penyelenggara Puslatkab KONI Pamekasan Arif Rahman mengungkapkan, total ada 15 cabor yang mulai melakukan puslatkab, yakni cabor muaythai, kickboxing, petanque, atletik, sambo, karate, bridge, tarung derajat, aeromodelling, MMA, pencak silat, taekwondo, angkat berat (pabsi), tenis meja, dan catur. Sementara jumlah atlet keseluruhan sebanyak 42 atlet untuk prioritas satu.
“Awalnya 48 atlet tapi ada yang mundur karena mau ikut tesan polisi. Jadi sisa 42 atlet untuk prioritas satu dan 17 pelatih,” tutupnya. (nur/zul)